Rabu, 07 Desember 2011

Wulla Podu

Karya Umbu Nababan dan Abdullah Djou



Aku menulis dari sudut sunyi
Tentang batu batu
Tentang beberapa hinggi

Batu batu itu adalah bisikan dari suara mauri.
Berikan kehangatan akan umbu yang mencintai rambu,
Bersenandung nyanyian savana
membawa kita pada cinta dalam kisah marapu
yang terdiam di altar mauri.

Umbu sempat bertanya
Siapa empunya altar??
Tak peduli tuhan apakah dewa
Namun mimpi beri jawab
Dewa dan tuhan
Sering bercengkrama dalam hujan dan pelangi

Dalam kehampaan fananya mistiknya senyum rambu,
membuka kisa tentang Wulla Podu
kala rembulan menyingkap miang-miang sunyi.
Ini kisah di tanah berjuta manusia menjadi ruamata.
lahirkan umbu-umbu dan rambu bahkan yabbu yang mengajarkan ku
tentang mutiara_mutiara pengganti jiwa.
aku ingin di baptis kala ku menginjak pada savana menjadi umbu.

pada malam penghabis wulla podu
Dari pesisir menara tua
Rambu mengirim mantra matra pada kabbala
Biaskan baptisan agung pada tubuh
Tubuh baru yang berbaring di atas kubur batu tua
Berbalut anahida purbani

Mengalir berjuta puisi yang bersua
menimang tetabuhan gendang kulit manusia.
Ada sejuta semangat baru dalam hentakan kaki sang pengisah.
Bawakan antaran berjuta harum cendana untuk sumba dalam rinkikan sandelwood.
Ini darah kami semusim

0 komentar:

Posting Komentar