ketuk tulang karya serta karsa
belia memanggul masa depan
bagai jelaga pekat disela kisi kisi ruang diam
bungkam itu keluh
lego dilubang berkubang tampiasannya sehari mekar kembang rindu
mengapa malam embun berganti tangis
bisikkan pada hati tentang jalan yang terlewati
kemana arah berlainan
pada janji tujuan disitu kelak kita berangkulan
0 komentar:
Posting Komentar