Minggu, 15 Mei 2011

RINDU DI TANAH SUMBA

karya Rudi Samapati



* Kubur megalitikum membujur kaku tanpa senyum....

Mengingat padang savana hening tak berpenghuni....
Sapi dan kuda enggan berlari mengejar gembala yang telah lama pergi.....
Angin pun tak lagi pernah semilir membawa berita untuk rumput tentang akan kah ada hujan esok pagi....

* Kubur megalitikum tegak dalam doyong....

Melihat anak negeri yang masih belum berhenti meneguk sopi di pagi hari...
Yang bersekolah setiap hari tapi tak pernah hapal akan kali-kali
Yang bekerja jadi pegawai negeri tapi tak punya hati untuk membangun negeri...


* Kubur megalitikum dingin dalam sepi....

Menyesali diri mengapa anak-cucu seperti ini...
Yang pergi tak pernah benar-benar kembali.....
Yang tinggal tak hendak mengasah diri untuk menjaga negeri.....


* Kubur megalitikum tak hendak berdebu dalam uzur....

Hendak bangkit meskipun tanpa daging dan belulang...
Hendak bersumpah meskipun dalam parau....
Hendak melecuti keturunan meskipun tanpa biru membilur....


* Kubur megalitikum berkehendak dalam jiwa.....

Ana-cucu janganlah hanya membuang kata.....
Yang pintar berkarya lah dari pada hanya banyak bicara....
Yang bodoh belajar lah agar tak lama membawa nestapa....

* Kubur megalitikum bersujud dalam diri......

Menjadi saksi atas ke-esa-an Ilahi.....
Bermohon untuk bisa dilahirkan kembali....
Membangun nusa di tanah yang berpati.....

(Kelana Dunia, 14 Mei 2011)
von Kelana Dunia, Samstag, 14. Mai 2011 um 18:23

0 komentar:

Posting Komentar