Minggu, 15 Mei 2011

PRANGGANG

karya Andreas Dunga







Mentari menampakkan sinar
Duduk berbaris perempuan tua

Beralas selembar tikar
Dengan kaki telanjang menjajakan pinang dan siri

Sesekali terlihat senyum menawan
Cekikan canda dan tawa
Dengan barisan gigi hitam, bibir merah pinang dan siri

Meski diterpa angin dan debu
Terpanggang dari panasnya mentari
Perempuan tua itu tetap bertahan

Disampingnya duduk bocah lelaki
Dengan ingus meleleh dan luka menganga dikaki
Setia menemani perempuan tua itu

Hilir mudik oranng tak jua buat mereka beranjak
Menyandarkan harapan pada sekumpul pinang dan seikat siri
Untuk meretas hidup akan hari esok

Pranggang…pranggang…pranggang
Teriak seorang kondektur truk

juni 1984

0 komentar:

Posting Komentar