karya aniez beleko
Wahai para aparat bangsa
Babat saja para keparat bangsat
Yang sudah membuat kami jadi melarat
Pancung saja para pejabat laknat
Karena mereka tak'kan pernah taubat
Mereka itu manusia bejat
Mereka itu cacat
Jangan takut dipecat
Jika dianggap pengkhianat
Jangan takut melangkah
Jika dianggap salah
Jika perlu biar kami gorok
Mereka dengan golok
Mereka hanya mengorok..
Mereka itu seperti orok
Bukankah sedang mengolok?
Sungguh goblok
Sungguh bobrok
Sungguh menyakitkan bak luka borok
Kami terpaksa mengalah
Karena kami hanya mampu berkata, "ya, tak apalah"
Tapi, kami tak'kan pernah kalah
Kami tak'kan menyerah
Walau gerah
Walau lelah
Kami tak'kan pernah pasrah
Meski kami selalu resah
Meski kami selalu gelisah
Kami adalah musafir
Merindu oase di tengah padang kafir
Ini semua demi keadilan 'Tuan dan Puan'
Demi keadilan yg tak pernah
Kami dapat dari Pengadilan
Demi harga sebuah keagungan yg tak pernah
Kami dapat dari Mahkamah Agung
Orang - orang berduit
Tinggal peluit
Belokkan kebenaran dg duit
Kepada kami rakyat kecil
Janganlah pelit
Bagi kami itu sulit
Kami sungguh terlilit
Beri kami sedikit
Walau secuil
Kami sudah bosan terus mencungkil
Kami terkucil
Apakah kami harus bugil
Tuk tunjukkan tak ada basil?
Jelaskan kepada kami
Mengapa keadilan sepertinya
Lebih sulit dicari
Daripada mencari jarum
Dalam tumpukan sekam?
Haruskah kami juga beruang?
Sementara kami tak diberi ruang
Jangan tanya berapa deretan nol
Yang akan kami pakai tuk menyuap
Periuk di tungku kami saja tak beruap
Apalagi panci nasi yang sudah lama tak berasap.
(KUPANG#at my dorm)
0 komentar:
Posting Komentar