Sabtu, 17 Desember 2011

Hei, Aku Jatuh Cinta!


Hei aku bocah yang sedang jatuh cinta!
Ketika pertama kali merasakan manis ciuman, bagai memangku purnama
Aku tau aku sedang beruntung untuk hidup
Tak ada yang dapat menyamai kebahagiaanku
Walau sekedar coba – coba

Hei aku bocah yang di mabuk asmara!
Aku tak peduli siang ini terik atau tidak
Karena kecintaanku bukan pada musim dingin
Aku telah berhasil merengkuh seseorang
Bayangkan bukan dua, tiga atau lima!

Hei lihat aku tersenyum dengan mataku
Aku sudah menemukan arah tatapanku
Bukan pada cat pudar tembok atau pil koplo
Aku telah menggusur kenangan lama penuh kriminalitas
Bukan juga pada keputusasaan akan hidup ini
Aku sudah bahagia sekarang

Hei aku menolak berada diruangan gelap hari ini
Juga walau dengan lilin
Aku mau udarah pagi dan mentari cerah
Sekedar untuk melihat dunia lebih jelas
Dan mengecup indah wajah yg berseri
Aku akan tidak menggoresi wajahku dengan kemunafikan lagi
Hidup ini telalu menakjubkan untuk dijalani dengan wajar

Hei ini aku kawan!
Aku yang hari ini
Aku yang bukan kemarin

6 november 2011
momen indah melihat yang lagi jatuh cinta
[hehehe]

Read more »

Kekasih Semesta

karya Andreas Dunga

Malam ini

Sendiri aku diatas bukit
Diatas ilalang yang menari-nari menggodaku
Bersama angin sepoi yang memelukku
Kujaga langit telanjang
Burung malampun terbang telanjang
Sukmaku ikut telanjang
Nyanyian jengkrik menggiringku

Saat ku cumbu rembulan
Kerlip bintang menemaniku
Jiwaku bersetubuh dengannya
Terima kasih padamu rembulan
Yang memberikan aku terangmu
Disaat aku terperangkap kegelapan

Ku rela terangmu terbawa pergi
Bersama jiwa yang hidup dalam terangmu.

(sumba. des 2011)

Read more »

Natal

karya Hadarewa Todu

Adobsi berbagai cara tertawa..

Otopsi angin kabar datang membawa..
Sukacita yang lebih dari arti cinta..
Sang Isa penyelamat kita..
Juruselamat..
Pencetus damai tanpa tamat..

Dan tanganku terkatup..
Nurani takjub ...
Karena Dia yang besar lebih memilih palungan..
Kandang redup warna dan hina tanpa sanjungan..
Buat ini hati yang nista lebih sedikit layak..
Yang terekam paling dasarpun ikut bersorak..
Ada animasi dalam hayal dibenak dibawah bantal..
Saya amputasi sejenak lara demi hati bersih menyambut NATAL..

Read more »

 karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana
Aku ingin menjadi kumbang di ujung putik mu
Menghisap madu-mu untuk dahaga cinta ku
Menjadi sesuatu yang abadi di hati mu
Sesuatu yang takkan mungkin terganti

Aku ingin labuhkan biduk pada tepian telaga itu
Telaga bening sebening hati kekasih-ku
Melagukan puisi-puisi cinta
Puisi cinta dari kidung kesendirian sang penyair

Aku mau menjadi detak-detak nadimu
Seperti aorta ku aliri tiap inci tubuhmu
Agar kau tetap hidup untuk temani sepiku disini
Bernafas bersama dirimu hanya dirimu

Hingga maut menjemputku dalam pelukan mu
Senyum akan tetap aku bawa
Biarlah air matamu jadi kafan-ku
Dan doa-mu sebagai nisan di atas makam ku nanti



Read more »

Pemakaman

karya Imelda Hebi



Aku ingin mati di pemakamanku sendiri
Menguburkan jasadku dalam liang lahat
Aku ingin mati dengan memakai kerudung senja berwarna jingga temaram
Tertidur sopan sebelum malam tiba
Dan menunggu hingga larut sampai anjing melolong bagai serigala
Dan orang – orang telah berkeliling di sekitar ranjangku mengucapkan litani

Tapi aku akan mengantarkan jasadku sendiri
Segera setelah tengah malam nanti
Berencana bergegas tanpa pamit
Beringsut diam – diam
Sambil membawa taburan kembang tujuh rupa
Memapah sebongkah nisan bertuliskan namaku sendiri

Tapi aku akan mengantarkan jasadku sendiri
Takkan ku singgahi rumah yang ku lewati
Takkan ku sapa saja orang yang ku temui
Aku memang terburu – buru
Tak mau pagi terlanjur datang dan menahan lajuku
Atau orang – orang berderet menghalangi jalanku

nov 2011
monumen "kegagalanku"

Read more »

BABI - BABI KAMPUS


Tak seperti biasanya,,
Babi - babi itu semakin liar,,
Tak ubahnya koloni babi hutan,,
... Ada pemandangan tak sedap,,
Di Kampus hitam itu tempo hari,,
Di sudut senja,,
Beberapa ekor babi saling menjilati kotoran mereka sendiri..
Mereka mengendus lumpur, menguik sejadi-jadinya,,
Seakan Kampus itu kandang mereka,,
Kampus itu tak lagi jadi ikon intelektualitas sarat akhlak,,
Kampus hitam itu benar-benar dipenuhi babi layaknya Kandang,,
Hanya beberapa ekor domba saja, jumlahnya tak seberapa,,
Mereka pun enggan merumput rerumputan berkotoran babi itu,,

___________________________________________(Aniez Beleko,10/12/2011)

Read more »

Tanah tanah keras


Batu batu karang
Tanah tanah keras
Jarang benih beras
Apalagi susu yang di peras

Kala hujan deras
Di tangkap dalam gelas
Para petani meramu menjadi miras
Agar esok! Tergeletak malas

Derai semua ibu berbalas memelas
Kelaparan mencekik! Deras-ganas
Kalian di kursi atas
Menertawainya dengan lekas
Para jiwa yang tergilas
Akibat benci pena dan kertas

Di luas tapal batas
Ku kirim mantra ke atas
Merubah batu menjadi kapas

Dps, November, 2011

Read more »

Ini..

Karya Hadarewa Todu


1000 karya puisi untuk sumba tercinta..
Hehe, Sumba seperti dekat dalam sam hayalan kertas dan tinta..
Satu pulau yang sepertinya menyimpan magnet rindu yang dalam..
Meski tanpa salam..
Tidak juga pesohor alam..
Tapi sumba surga kecil saya, pagi siang dan malam..
Surga di dingin panas bulan matahari..
Surga saat senja, gulita sampai datang mentari..
Banyak kenangan waktu mlewati hari-hari..
Yang pasti jumlahnya bukan sebanyak ruas jari-jari..
Semua ada dalam sanubari..
Tir pernah hilang menyadari..
Sumba begitu indah..
Kala umbu menari..
Atau rambu pung senyum yang persis bidadari..hehe
Sekarang sa datang kawan..
Setelah tau.. Ternyata banyak para pujangga yang mengintai sumba dibalik kertas putih bagaikan awan..
Salam kenal.

Ini bukan tulisan pertama buat sumba..
Sumpah!!disetiap alur coretan mata pena bilang "ini saya anak sumba!!"

Read more »

Aku dan Rumah Kecilku

karya Sani maria


Aku berkelana diantara semak belukar
Menanti curah di tengah kekeringan
Lama menanti....
Hingga sepasang kaki tak sanggup lagi menopng diri

Dia merasuk seluruh tubuh
Membebaniku dengan sejuta asa
Menjanjikan kebahagiaan
Dan kemudian....
Ah,,, tak ada lagi yang bisa ku harap

Rumahku serasa tak akan berpenghuni lagi
Lumut-lumut nakal kian meraja di tembok
Mengoyak seluruh daya
Merampas segala asa

Diam....
Tenang...
Menangis... mengadu nasib
Menunggu keajaiban kan datang menyapa

(Penfui, 091211)

Read more »

Ayah

karya Umbu Nababan

Garis kerut di wajahnya
Terpenuhi kisah cerita
Tentang hidupku
Dan keakuanku

Semenjak merangkak lemah
Wajahnya sudah ku telan
Ku urapi menjadi satu nama
Ayah..

Ingin suatu waktu
Sesaat sebelum bulan membulat
Ku tawarkan segelas air putih
Dan bercerita
Tentang kelana ku
Menumpang pada kebesaranya
Tentang cermin cermin ku
Yang memantul gambar gambarnya

Ayah

Bila belum usiamu berbaring
Aku ingin kau mengiring
Keluar dari lebar labirin
Keakuanku

Dan sekali lagi
Aku akan merangkak lemah
Mengucap maaf
Padamu
Ayah

Desember, 02, 2011




Read more »

Kamis, 08 Desember 2011

Terinspirasi dari bayangan si dia “MK”

karya Sani Maria



Dan ketika dia menjawab “TIDAK” untuk sesuatu yang mengganjal pada si hati . . .
Kecewa dan seketika ingin teriak tanda tak setuju akan keputusan itu . . .
Akanakah dia memahami semuanya . . .
Ataukah ???????

Ingin ku sudahi skenario yang selama ini ku tulis dan ku perankan
Sandiwara hidup yang menelantarkan hati
Merenggut seluruh daya ingatku
Melupakan sekelompok kecil yang tengah bercengkrama di sekitarku

Kau renggut seluruh yang ada padaku
Dengan sejumput kata berkhias
Meluluh lantahkan hati
Terkesima menjadi milikmu

Dan ternyata . . .
Benar apa kata pepatah kuno yang lazim terdengar
“habis manis . . . sepah dibuang”

Sani. M
(Ruang Kehancuran, 25 September 2011)

Read more »

-

karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana

kerinduan terbuang disela kisi kisi langit
buat apa menatap mentari
hanya silau panas serta warna tak terhitung
jika rindu cahaya bola lampu pijar penuh tiap sudut
tatap hingga pecah oleh amarah

apa juga makna duduk diremang cahaya bulan
jika hening tak hanya disitu
jika rindu cahaya bola lampu pijar penuh tiap sudut
diam dengan remangnya sampai suara malam kau lumat habis

lebih jauh lagi maka semakin sia sia lempar pandang ke jauh gugusan bintang bintang
itu kunang kunang tepat didepan di pucuk dandelion
bendung angin agar terusik yang kau takuti enggan hampiri

mana mungkin hidup dengan jauh angan
bukankah batu dibawah langkah buat terantuk?
singkirkan dulu aral didepan
perlahan jauh tujuan akan tertempuh
justru saat pikiran tidak sedang ada disana

Read more »

RUANG KEHANCURAN

Karya Sani Maria


Terhempas aku ke dalam jurang nista . . .
Nyaris gagal semuanya . . .
Tergoda . . .
Dan kemudian melebur dalam tembok hijau muda


Aku . . .
Ah . . . sekian banyak isak yang ku sesali
Derai air hampir tak lagi genangi kelopak mataku
Aku telah kehabisan kata 'tuk bernafas


Bulan ini
Kehancuran tengah menanti diambang pintu
Menertawakan keberadaanku
Dengan banjir sorak sorai

Pikirku tak pernah henti
Akankah ini takdirku ?

Read more »

Di pucuk usiaku

Karya Diana Timoria

Aku kian mekar
Seiring waktu berputar
Meski sayup-sayup kudengar sang pengisah
Mulai mengisahkan tentangku

Tapi aku masih belum paham apa itu “apa?”
Aku masih tak bisa jelaskan karena yang mereka “mengapakan”
Aku tak tahu “kemana” arah yang mereka tunjuk
Aku bingung dengan apa yang mereka katakan “bagaimana?”
“Kapan”? Ah jangan tanya itu padaku
Dan aku pun masih tak tahu siapa kau, dia atau mereka

Pandanganku masih berlayar di pucuk-pucuk hariku
Melintasi lautan maha luas
Di perciki buih yang terus riuh pecah
Tanpa menyisakan sepi di bibir pantai yang ranum
Aku masih bayi dalam gendongan sang alam
Masih berlindung pada sang langit yang merona biru

Tapi kisahku telah dimulai hari kemarin
Kulanjutkan hari ini
Dan ku tamatkan nanti
Kini aku menjalaninya
Milikku seutuhnya
Hidupku.

Read more »

Berdiri Tegak!!

Karya Narda Wangge



Disaat Ombak memecah batu karang,,
Tak ada yg mampu menyalahkan Kekejaman Ombak..
Disaat Angin berhembus begitu kencang,,
Tak terdengar Jeritan Pepohonan yg jatuh terhempas..
Hiduppp... Bagai ombak dan Pepohonan,,
terkadang kita harus Menjadi begitu kejam melawan kerasnya sifat orang2 yg kita sayangi,, Namun terkadang kita harus menjadi pepohonan yang sanggup menahan hempasan Bisikan orang-orang yg tak pernah menginginkan keberadaan kita..

Read more »

-

karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana

ketuk tulang karya serta karsa
belia memanggul masa depan
bagai jelaga pekat disela kisi kisi ruang diam
bungkam itu keluh
lego dilubang berkubang tampiasannya
sehari mekar kembang rindu
mengapa malam embun berganti tangis
bisikkan pada hati tentang jalan yang terlewati
kemana arah berlainan
pada janji tujuan disitu kelak kita berangkulan

Read more »

sketsa kotor

Karya Imelda Hebi



masih saja kulihat engkau dengan pakaian hitam
menungguku di tepian ranjangku sedari subuh
aku bisa apa
sedang waktu terlalu terburu - buru
aku tak mampu berkemas
walaupun merasa berantakan sekali hari ini
biarlah malam gelap cepat datang
dan kita berdansa dengan iringan simponi kematian

19 sept 2011
+ kaka forever +

Read more »

Rabu, 07 Desember 2011

-

Karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana

berkaru pikir
galau samar purbani
tentang bening air
tentang sinar redup
tentang mimpi
bunga tidur ribu ragam
disitu daku berada
tanpa bisa memikat warna
dibibir perigi candra dimuka

Read more »

Mereka penipu

karya Umbu Nababan



Hari ini ku baca Koran
Ada banyak sekali peran
Bupati yang berang
Dan gubernur yang garang
Ribut soal tambang
Katanya rakyat jangan bimbang
Jangan dengar isu yang berkembang

Kemarin sempat juga ku lihat berita
Ternyata bukan hanya cerita
Rakyat sumba sangat menderita
Banyak yang lapar
Untung belum mati terkapar
Tertolong, ubi bakar

Pak bupati dan gubernur
Jangan hanya mendengkur
Rakyat hanya ingin kalian jujur

Dps, September, 2011

Read more »

aku tadi siang

karya Imelda hebi



aku menjadi angkuh pada hidup
takut mengenang kenyataan pahit
semacam menjadi momok dalam kegelapan
berlarut - larut aku bertahan
berlari aku membawa rasa sakit
ku kehendaki sendiri kematianku

tapi tak ku pungkiri aku malu padamu tadi siang
saat kau renggut satu langkah senjata pertahanan terakhirku
kau tau aku sudah pasti jatuh
sepasti engkau mengira hujan turun tadi malam
dan memang aku jatuh

bilamana esok kau melihatku masih ada dalam rembang tengah hari
tahulah kau bahwa itu bukan jasadku
hanya ada orang - orang palsu yang bersemayam dalam jiwanya
suaraku bukan suaraku
mengabut tanpa jejak..

7 sept 2011
untuk kita berdua, omy.
memang aneh harus histeris terus..

Read more »

AKU DAN ENTAH SIAPA

karya Diana timoria


Aku(A): Dalam keremangan senja aku mulai teringat lagi tentang dia. Mengapa aku terus merindukannya?
Entah siapa(ES): Karena kamu terus memacu memorimu untuk mengingat dia. Tak perlu terus merindukannya.
A: Apa? Haruskan rindu ini kupagari? Aku tak sanggup, aku lemah, tersungkur tak berdaya, menghamba di bawah kerinduanku. Tak bisa kukekang rinduku, rindukulah yang merangkulku erat-erat, tak pernah sudi menceraikanku.
ES: Selemah itukah kamu? Tak dapat kupercaya, itu seperti bukan dirimu.
A: Tapi, inilah aku, tak dapat kubantah setiap bagian diriku sendiri. Telah kujabarkan kesetiaanku dalam penantian ini tetapi masih ada insan yang belum pahami jadi aku mesti terus menjabarkan, agar semua tahu kesetiaan adalah sebuah penantian panjang.
ES: Kebohongan apa lagi yang sedang kau ungkap?
A: Kebohongan? Hei... perlukah kutempeli lafalan kejujuran di keningku agar kamu tahu kalau aku pun masih memaknai sebuah kejujuran?
ES: Tak perlu demikian, tapi aku tahu kamu bohong.
A: Tidak!!!
ES: Kamu bohong.
A: Mengapa?
ES: Kamu tahu apa yang ada di batas penantianmu. Bukan cuma kamu, tapi setiap insan berlogika pun tahu, tak usah terus mempertahankannya, karena kamu pun sadari , kamu akan melepaskannya.
A: Tapi,,,
ES: Jangan membantah setiap fakta yang terukir nyata di depanmu. Sekuat apa pun kamu mempertahankannya, seerat apa pun kamu merangkulnya, semesra apa pun kamu merayunya dia tetap akan pergi. Kamu tetap harus merelakannya. Dia akan menjadi hamba Tuhan seutuhnya.
A: Hentikan!!! Mengapa tak kau pahami jeritan hatiku? Setiap malam selalu kusebut namanya, berharap dia mendengar melalui terpaan angin malam, setiap desah nafasku mengandung takaran cinta yang begitu besar padanya, setiap pijakan kakiku penuh harap bertemu dengannya. Lalu, haruskah aku menyrah? Membiarkannya pergi tanpa sempat menyentuhnya? Tidak, sungguh suatu lelucon jika aku harus demikian. Setiap gelap malam akan tertawakan diriku jika aku selemah itu untuk bertemu dengannya.
ES: Kamu terlalu bodoh untuk orang yang mengenal cinta. Kamu terlalu egois untuk orang yang mengatas namakan cinta yang telah pasti tak teraih dalam penantian semu. Kamu betul-betul perlu di beri privat cinta.
A: Oya? Lalu apa yang kamu tahu tentang cinta? Paling-paling Cuma perasaan suka pada seseorang, iya kan? Ahh,,itu Cuma penjabaran sederhana. Aku mengetahui cinta lebih dari yang kupahami dalam logikaku. Jika kujabarkan cinta, takkan cukup lembaran-lembaran folio itu, takkan cukup malam-malam yang akan kamu lewati. Banyak yang kuketahui tentang cinta, meski tak sebanyak hal yang kuketahui tentangnya.
ES: Lalu apa maumu?
A: Mauku? Mengapa kau pertanyakan itu? Belum jugakah kau mengerti?
ES: Kamu pribadi yang membingungkan?
A: Atas dasar apa kamu berkata demikian
ES: Kamu tahu bahwa jika sang waktu kasihan pada kamu dan mewujudkan impianmu untuk bertemu dengannya maka pada saat itu pula kamu harus melepaskan dia, tapi kamu tetap menanti, bukankah itu penantian yang sia-sia?
A: Aku menanti untuk satu alasan.
ES: Apa alasan yang begitu kamu banggakan?
A: Aku menantikannya untuk melepaskannya.
ES: Hahahahaha Apakah dunia sudah berubah? Apakah sekarang badut-badut cinta memenuhi setiap sudut kota ini? di mana aku berada? Negeri cinta? Kota cinta? Taman cinta? Tolong jangan buat aku tertawa dengan kepolosanmu.
A: Aku tak mengerti.
ES: Aku ingn bertanya kamu bodoh atau polos?
A: Maksudmu?
ES: Mengapa penantian yang kau lewati bersama kepedihan hatimu hanya bertujuan melepaskannya? Mengapa tak kamu raih dirinya jika telah terwujud nyata di depan matamu? Mengapa kamu harus merenggangkan rangkulanmu saat kamu telah merangkulnya erat-erat?
A: Karena jika penantianku telah usai dan telah merangkulnya dengan segala cinta yang kupunya maka cinta itu pun akan merelakannya untuk meraih kebahagiaan mimpinya, saat itu pula aku tak berhak menantinya karena ia telah menjadi penantian banyak insan. Aku akan melepaskannya, membiarkannya masuk ke ruang mimpinya.
ES: Bilamanakah saat itu tiba?
A: Entahlah, cuma sang maha tahu yang mengetahuinya. Aku tak dapat melampauiNya. Tugasku hanyalah menanti hingga saat itu tiba.
ES: Yakinkah diriku bahwa hatimu akan sanggup merelakannya?
A: Air mataku akan menjawabnya, tangisku akan berkisah padamu.
ES: Selemah itukah kamu?
A: Kuakui itu, karena untuk merelakannya kubutuhkan air mata untuk melunturkan arti penantianku, kubutuhkan tangis untuk mengelabui kecewaku.
ES: Dapatkah kuberkomentar sekali lagi?
A: Dengan senang hati kan kudengar.
ES: Kamu gadis yang telah membunuh arti kata menyerah, kamu telah meremukkan kebosanan. Kamu menghancurkan berkeping-keping hinaan pada kesetiaan. Teruslah menanti hingga kamu mampu melepaskannya. Jika waktu telah tiba, menangislah dan biarkan dia hilang bersama air matamu.
A: Siapakah kamu sebenarnya? Tak dapat kubendung lagi rasa penasaran yang makin bergejolak dalam hatiku.
ES: Aku?
A: Ya, kamu.
ES: Aku pun tak tahu, aku ini entah siapa.

Dari tumpukan yang nyaris terlupakan, untuk seorang gadis, teman baikku, yang masih terus menanti.

Read more »

Wulla Podu

Karya Umbu Nababan dan Abdullah Djou



Aku menulis dari sudut sunyi
Tentang batu batu
Tentang beberapa hinggi

Batu batu itu adalah bisikan dari suara mauri.
Berikan kehangatan akan umbu yang mencintai rambu,
Bersenandung nyanyian savana
membawa kita pada cinta dalam kisah marapu
yang terdiam di altar mauri.

Umbu sempat bertanya
Siapa empunya altar??
Tak peduli tuhan apakah dewa
Namun mimpi beri jawab
Dewa dan tuhan
Sering bercengkrama dalam hujan dan pelangi

Dalam kehampaan fananya mistiknya senyum rambu,
membuka kisa tentang Wulla Podu
kala rembulan menyingkap miang-miang sunyi.
Ini kisah di tanah berjuta manusia menjadi ruamata.
lahirkan umbu-umbu dan rambu bahkan yabbu yang mengajarkan ku
tentang mutiara_mutiara pengganti jiwa.
aku ingin di baptis kala ku menginjak pada savana menjadi umbu.

pada malam penghabis wulla podu
Dari pesisir menara tua
Rambu mengirim mantra matra pada kabbala
Biaskan baptisan agung pada tubuh
Tubuh baru yang berbaring di atas kubur batu tua
Berbalut anahida purbani

Mengalir berjuta puisi yang bersua
menimang tetabuhan gendang kulit manusia.
Ada sejuta semangat baru dalam hentakan kaki sang pengisah.
Bawakan antaran berjuta harum cendana untuk sumba dalam rinkikan sandelwood.
Ini darah kami semusim

Read more »

Bahasa keheningan II

Karya Umbu nababan



Keramaian jatuh pecah
Saat malam merekah
Keheningan mulai berkecambah
Bertunas hening jengah

Suara suara anjing berbuah
Menusuk malam yang lagi hamil tua
Menjadikan wajah kian gerah
Menebas senyuman gelisah

Manisku
Tombaklah lautan hitam
Pecahkan menjadi rindu
Biarkan tumpah ruah
Memandikan ku
Hingga merasakan asinnya airmatamu

Dps, september, 2011

Read more »

Ayo kemari manisku

karya umbu nababan



Mengapa manisku…
Wajah mu begitu muram
Senyum mu semakin suram
Apakah karena malam
Kemari sayangku…
Kita resapi belaian ini
Bercerita tentang dahulu
Saat engkau memeluku
Dengan mesra…
Jangan ragu manisku
Aku masih seperti dahulu
Mencintai kabut pada alis matamu
Dan masih sehangat dahulu
Mengecup bibirmu penuh gelora
Ayo kemari manisku
Jangan membisu
Karena dipaku rindu

Dps, september,2011

Read more »

CERITA KEPADA KAWAN

karya Ambu Christa



dulu menaruh cinta pada wanita
dengan sosok anggun penuh misteri
nun jauh dari batas pandang...
menggapai pun tak bisa

dia yg di rindu dalam detik jam ku sapa
tapi mawar berubah kuncup
keelokan dan wibawa terhanyutkan egois
bahkan tutur ramah luntur dalam sosok

mawar bukan lah yg dulu
tak terpuji dan memuai...
kotor tutur melenyapkan keanggunan
semua kaumnya di perdayakan

ku sesal memilihnya
ku muak dengan tingkahnya
ku janji dalam hati kecilku...
agar tak terulang ini tuk memeilih
dan mencari mawar segar merekah tanpa ke munafik kan''''

Read more »

Menjawab malam

karya Umbu Nababan



Malam terus bertanya kemana
Membawa kaki yang terus merana
Berdarah dan penuh nanah
Mengaliri selokan menganga

Katakan pada ibuku
Jangan menunggu di pintu
Aku tak akan kesitu
Meniduri sprei ratu

Aku akan kesana
Tidur di atas jalanan
Bercerita dengan mereka yang malang
Karna kemiskinan telah menjadi tulang

Ada anak anak kecil disini
Telanjang dan terus berlari
Mengejar malam dan mimpi
Menjadi germo dan pelacur cilik

Hentikanlah kata kata malam
Kakiku bukan tanpa tujuan
Aku tidak hidup dalam kelam
Mereka denganku satu kandungan
Mereka denganku satu kandungan
satu kandungan

Read more »

Senja Merah Jambu

karya Mull kani



Di senja merah jambu
yang merona seperti pipimu
aku pernah menaburkan mimpi
kau pun menyandarkan harapan bukan?
dan kita sama-sama mengumbar kemesraan

lalu mendung menggulung

satu lagi kemesraan yang robek
dalam gerimis
sementara aku belum mencatatnya sebagai kenangan

sementara kau masih saja menyalahkan waktu
dan aku memaki gurat-gurat takdir

Ah,
inilah cinta kita
serpihan mimpi yang kuhamburkan
mungkin sebagai kenangan yang luput dari ingatan

Read more »

cerita tentang sebatang mawar

karya Imelda hebi



ada sebatang mawar merah mekar pagi ini
ia begitu antusias pada dunia
embun pun seakan menjadi permata dalam kelopaknya
ia bernyanyi bersama kembang lainnya
dan menjadi yg paling indah di antaranya
lalu tibalah musim gugur
berjatuhanlah kelopak indahnya
ia menjadi yg paling sedih
hari memang sedang kejam
ia pun bersumpah pada kematian
kecantikannya kini telah menjadi hantu yg mengerikan
ia menjadi begitu keji pada hidup
dan meninggalkan kehidupannya sebagai sebatang mawar

Read more »

SUMBA: AKU INGIN PULANG

karya Mull Kani



Pada Senja ini ,,ada rindu untukmu,,,
Tentang kepingan-kepingan cerita yang masih utuh ,,
Tentang kita, tentang engkau dan aku,,
Yang telah terbingkai indah direlung jiwa,,
Yang masih kuingat satu-satu,,,,
Cerita yang membangkitkan asa,,namun juga rindu..
.
Waktu seperti mengukir cinta,,,,Lewat asa,,
Tentang seribu kisah yang masih hidup,,
Tentang masa kanak ditengah padang yang membakar,,,
Atau pada ringkik kuda sandel yang mendayu-dayu dipunggung perbukitan yang membara
Serta Wajah-wajah megalitik tua yang menebar aroma sejarah,,
Dibibir-bibir kampung yang elok.
seremoni kematian yang sacral,,emosional, menyentuh jiwa.
dan juga pada sarung tenun yang eksotik,,
menebar cinta disetiap rumbai nya yang harum.
Terkadang ada juga rindu pada aroma sirih pinang yang kuat
Yang merasuk hingga belantara sukma,,,,
Seperti zat adiktif yang tak bisa kulepaskan

Waktu juga seperti membalik masa lalu
aku teringat pada wajah rambu yang mempesona,,
Yang membuat malam-malamku insomnia,,,
Yang terus membuat mata dan jiwaku terjaga
hingga penghujung malam yang beku.

Ah, aku ingin pulang sebelum senja berakhir,,
Memeluk nusaku sebelum malam berganti
Aku juga ingin memeluk pusara ibuku
yang mungkin telah lama lapuk dibelai bayu persada
disetiap waktunya
Aku rindu pada Sumba,,tanah praing marapu
Aku ingin pulang memelukmu.


Kupang, 30 Agustus 2011

Read more »

UNTUK MU PERAWAT

karya Ambu Christa

kisahmu dalam keseharian
tugas mu dlm keteduhan,hening....
raut lelah tampak pada aura mu
tanpa satu pun rasa yg akan tau itu

larut malam terjaga .....
kau lalui itu dengan iklas...
tuk satu kemanusian....
yang yerbaring lemah tanpa suara

jarum iarum infus terpasang
jeritan malam buatmu terjaga
hanya harap yg kau sebut dalam hati
ya tuhan...bantulah lah hambamu..

semoga ini cepat berlalu
hanya harap dalam sukma
karna ku lega melihatmu dalam senyum ....
........kesembuhan...

Read more »

SIAPAKAH KAU

karya Diana Timoria

Kau
Menawarkan sejuta kata untuk syairku
Merangkai sejuta nada untuk laguku
Memberiku bentuk untuk mengukir rupamu

Ada tanya menusuk kelam
Mendapati sebentuk bingung di pelataran rasa

“siapakah kau??”
Yang membuatku tak bisa membuat
Syair itu tak bisa kulafalkan
Lagu itu tak bisaa kunyanyikan
Rupa itu tak bisa kupajang

“siapakah kau??”
Yang menjadikan langit senja menjadi tawar?

Read more »

Tanpa kata cinta

karya Mull Kani

Dia mengalir di detak rindumu
Dia serasa dekat di bahumu

Karna cinta tak punya mata tapi punya hati
Ia bisa rasakan lewat alunan puisi romantis disambut puisi cinta
Kau tak bisa rasakan sekarang, itu mungkin
Jangan sampai kau kehilangan dia ketika dia sudah pergi

Ucapkan cinta ketika dia ada
Bilang padanya ” akau butuh kamu”
Maka cintanya juga akan tumbuh
Perlahan dan berbunga

Angka cinta bukan rasa kasihan dan cinta perlu pengorbanan
Lahirnya Cinta tanpa imbalan
Lebih memberi tanpa mengambil
Aku adalah kecil
Hari ini hari yang paling tepat untuk ungkapkan ketulusan padanya.


Read more »

NAFAS

karya  Elson umbu riada 

Brikan daku ruang sepi yg tak brcahaya.
Brikan daku alasan tanpa cela.
Brikan daku kekuasaan dalam kelemahanku.
Aku rindu nafasmu..
Aku rindu tatapan matamu..
Aku rindu gerai tawamu..
Aku rindu gejolak asmara yg prnah memeluk
dan menemani hati qt..
Hampir 20bln bukan waktu yg cukup utk coba
'melarikan' diri dari bias2 pesona tawa &
sakit.Hampir 20 bulan tidak cukup untukku
lebih bebas seperti waktu Engkau msh
menemaniku dgn nafasmu.yah nafasmu,itu
yg kurindukan..
Wahai nafas,mengapa kau pergi?Saat pelangi
sedang terangkai indah,saat senja akan
mengurai mimpi2 pesona rasa kita brdua.
Air mata kini,air mata ketika itu masih terasa
sama menyakitkan utk sebuah kehilangan.
Aku kehilanganmu,aku khilanganmu..
Aku menjadi tak brdaya bila mengenang
nafasmu..
Salam rindu utk semua kenangan rasa kita..
Aku merindumu d tengah lautan airmata rindu.

Read more »

AKU HARUS MENCINTAIMU

 karya Mull Kani
Akhirnya aku harus mencintaimu
Dalam beribu jarak yang kutempuh
Bersama aliran waktu,
Sebab air mata telah jatuh
Menjadi kristal-kristal rindu untukmu

Read more »

 karya  Yabbuchay Hamaratu
Aku...
hempasan angin dimusim kemarau
seperti nyanyian para penanam padi dimusim hujan
dan ,tatkala mentari kembali keperaduannya
liat diujung sabana sana ringkikan kuda,...sudah bukan sandle wood lagi!
kemana?
giring-giring dikaki para penari berayun bergerincing membawa hasrat kembali tuk berdendang!
ah....tambur dan gong sumbaku tak kalah dari musik Rock and Roll
gila..ini Zaman makin angkuh....
makin memburu ke modern...
namun pasolaku ....
ronggengku....
tarianku...
makin menggila dalam angan-angan...
Lebih gila...
bila ku ingat masa kecil yang tidak tau malu...
bermain dilumpur sawah hanya mau menyatakan sumbaku subur ewwww....
hanya mau nyatakan ...aku disini terlahir dari bumi marapu...
sebentar!jangan berhenti dulu....
lupakah kamu...disumba itu ada cendana?
ataukah sudah punah?
hahahaha tulisan yang membuatmu ''berhenti sejenak''
katakan''I LOVE SUMBA''

Read more »

gadis manis kerudung putih

Karya Umbu Nababan, Ambu Christa dan Narda Wangge

gadis manis kerudung putih
lembut tutur juga perangai mu
lembut jamahan tangan mu
ku kagum semua itu..

Pada lekuk kamar putih
keteduhanmu di lipat rapih
penuh cinta dalam balutan suci
menjamah lengan baru
Dan
kemesraan kau balut
dalam kehangatan senyummu
bagi sepenggal tubuh yg menderita

sering
waktu terlewati tanpa ragu
terkadang
makian memelukmu
cacian mendekapmu
hina dan kotor di lihat kaumu yg tak berhati
rendah terasa di depan karna laksana mu
tapi.....
tangan lembut itu
selalu sehangat subuh
bagi ku....mulia jasa mu
….
Mereka pemuda
Sempat menggoda lama
Tergoda satin lembut
Menggelayut bahu
Engkau hanya menyapa
Penuh kasih
Ah…
Engkau ratu
Penyembuh raga dan hati yang kelu

Pesona mu bagaikan lilin kala kgelapan menerpa,,
Tak kunjung menyerah kau Rangkul insan yg tak berdaya.
SenyumMu mmpu menyembuhkan derita para pasiemu

Kau dan mereka telah terikat lama
Wanita berkerudung putih
Dan mereka yang terbaring kelu
Tertawar cintamu
Tertawan senyummu
Kelak pada satu
Di antara waktu
Mawar menggelangi pundak
Tanda cinta kami
Tanda terima kasih kami

bali, agustus, 2011

Read more »

Doa II

karya Umbu Nababan dan Imelda Hebi
Hanya dua tangan terkatup
Menyeringai penuh takjub
Biarkan kata kata ini hanyut
Dan aku bersembunyi dalam sujud
Suaraku sayup sayup
Malu sudah lama bergelayut
Aku sudah lama remuk redup

Di keheningan aku mencariMu
Memang hari sudah terlanjur siang
Tapi aku terlampau haus
Dan Kaulah penghabisan persinggahanku

Suara dalam senyap
Di telan malam lumpuh
Tubuh dunia mudah rapuh
Di kakiMu aku bersimpuh

Semoga malam-malamku kau taburi serangkai kemilau terang
Karena Kaulah Sang Empunya cahaya atas cahaya

Amin Ya Tuhanku

Read more »

DIPADANG SAVANNA SUMBA

Karya Mull Kanni
Ada yang masih kuingat, yang tercecer dalam kenangan
Derap ratusan kaki kuda menggema
Dipadang-padang savanna
Serta teriakan peternak muda tak berbaju
Menyatu diatas pegunungan dan lereng perbukitan yang membakar.
Ada juga yang masih tersisa kuingat diwaktu itu
Seribuan kelelawar hitam yang menyebrang hutan kecil
Berkelompok berjejal mengarungi senja kemerahan
Diufuk barat.
Semuanya membangkitkan kenangan
atas padang-padang luas
Serta ribuan kuda yang turun minum dianak sungai Kawangu yang Dingin
Kini waktu telah berlalu
Tapi aku kan terus merindukan Sumba yang damai.
Pada derap kaki kuda Sandel yang turun bergemuruh dari atas perbukitan cadas
Di padang rumput savanna.

Read more »

UNTUK MU PERAWAT II

karya Ambu Christa
dalam malam yg gelap..kau lalui hingga subuh
erangan demi erangan terdengar sangat memilukan...
kau hanya bisa memberi dorongan untuk kuat..
demi satu kemanusiaan

tapi....yg tak bisa juga kuterima
kau di hardik dan di katai tanpa rasa
sungguh itu memilukan....
dan....kaupun ttp tunduk dlm iba dan kadang marah
krn aku pun adalah manusia biasa....

Read more »

-

 karya audie axl
hei kau yang ku mau...
lihat aku..!!
walau hadang yg menggalau
kaupun menghalau
dengan gagah
ku terkam bagai harimau

ku cabik-cabik,lalu
kumakan hatimu

biar yang mati berseduh
dan yang hidup menjadi tau

betapa beringasnya aku

untkmu masa Depan...

Read more »

-

karya Narda Wangge
Janji ituu terkadang menyeruakkan rasa maniss yang tak ada habisnya bagi masyarakat kecil..
Senyuman yang manjanjikan kebahagiaan hampir tak kuasa untuk di musnahkan..

Cara berbicara mampu membuat janji itu seakan nyata,.. Senyuman itu memusnahkan ketakutan yang merenggut belenggu..
Janji dan senyuman itu dikibarkan sementara oleh para pemimpin saat ini. Ketika Masyarakat terlena dengan janji dan senyum itu, tak terlihat lagi Kebahagiaan, yang ada hanya kekosongan dalam penyesalan..

Dimanakah janji dan senyuman maut itu di tepis, dalam saku baju ataukah saku celana mereka yang berkuasa. Ataukah dalam perut penguasa yang semakin hari, semakin membesar..???
Inilah jeritan kecil Masyarakat lemah, tak mampu untuk teriakkan hanya mampu digambarkan lewat tulisan tak Bermeterai
..

Read more »

sajak pendek buat Tuhan

karya Hadarewa Todu


Saya tulis sajak ini untuk Kau Tuhan..
Disaat jalan hidup rapuh, semangat berjatuhan..
Tapi ini bukan keluhan..
Atas semua kerapuhan..
Saya hanya butuh pengakuan Tuhan..
Bahwa saya anakMu..
Saya berasal dariMu..
Nafas ini Kau yang kasih..
Semua Kau yang kasih..
Saya butuh kasih..
Saat kasihh,,, sayangMu berupa pukulan..
Berupa lara yang kian hadir bermunculan..
jujur Tuhan!! Lemah saya hadapi ini pergumulan..
Tapi saya percaya tidak ada yang kebetulan..

Saya sadar tidak dapat berjalan sendiri..
Tekanan keras terus berdatangan dari kanan dan kiri..
Waktu seakan dikebiri..
Kabut suram jati diri..
Tiap doa suara selalu lirih..
Selalu lirih..
Mampirlah Tuhan dengar Doa ini, sama seperti orang lain Kau hampiri

Read more »

Langit penuh api

Karya Umbu Nababan
Anak anak baru mulai di tenun
Memakai payudara rambu yang ranum
Doa doa sebelum tidur
Memahat syaraf bayi yang rapuh
Dalam asa tanpa sauh
kita membias jauh
berlayar tanpa kayuh
Menebar kata kata baru
Menjahit suara hingga seluruh penjuru

Kelak satu hari
Marapu tanpa pahapa apu
Hinggi merayap debu
Tanpa kandingang
Tanpa kataga
Tanpa woleka
Hanya kuda pacu
Mesin yang melaju
Kencang
Kencang sekali
Merambat hingga ujung menara
Kita akan tertawa
Terbahak bahak
Hingga payudara terjungkal pada bara api
Kita tertawa
Matawai mutung nanyaka njadi mataepi
Dan kita terus tertawa

Dps, agustus, 2011

Read more »

Kemerdekaan Kita

karya Imelda Hebi
Hari ini jalan-jalan semarak
Merah dan putih seakan menjadi lautan parade di pinggir jalan
Sang kaya memakai pakaian terbaik mereka
Dan tak ketinggalan si miskin yg beralaskan baju usang
Bergegaslah mereka berupacara kebesaran
Yang kaya tanpa sungkan-sungkan mengambil tempat paling depan
Menyisahkan yg paling belakang buat si miskin
Lalu berkoar-koarlah pidato sang pejabat
Tentang sabda keadilan yg begitu mulia
Sementara kemarin ia baru saja memecat sekretaris
Yg dengan polosnya mengkritisi mekanisme yg pincang
Sementara dilapangan pagi ini sang kaya manggut-manggut angkuh
Tanpa tahu malu bahwa pembantu-pembantu di rumah mereka tak tergajikan
Dan si miskin pun percaya
Serta merta membawa pulang janji kosong dalam saku mungil mereka

17 agst 2011
merdeka!
merdekakan keadilan!

Read more »

 karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana
santai sejenak ya teman2,sembari tersenyum dan tertawa
bacalah humor dibawah ini:

Bersyukur Atas Kemerdekaan Indonesia

Kita harus bersyukur merdeka tahun 45. Semangat 45 terdengar "gagah". Coba tahun '69. Semangat 69 terdengar "Menggagahi".

Kita bersyukur lagi, merdeka tgl 17 Agustus. Semua serba merah putih. Coba 14 Februari, pasti serba merah jambu.

Masih terus bersyukur, proklamator Republik Indonesia bernama Ahmad Soekarno. Kalo Ahmad Dhani, itu Republik Cinta.

Bersyukur merdeka 17/8/45. Burung Garuda jadi gagah. Coba 1/1/45, bulu sayap & ekornya cuma sehelai.

Bersyukur lagi warna bendera kita Merah Putih. Coba warna Ungu, lagu kebangsaan berubah jadi Demi Waktu

Read more »

17 Agustus itu hari kemerdekaan kata Mereka!

karya Yabbuchay Hamaratu

Itu kata mereka...!
katamu?
kataku?
......Ini hanya sepenggal tanya ....
ah jangan menggerogoti rasa ingin tahuku.....!
persetan...jangan kau ganggu egoku!
Indonesia pernah Merdeka tepatnya 17 agustus 1945...
ah ini kan 2011....
!sudahkah saya dan kita semua MERDEKA dari ..rasa tertindas!?
dari keserakahan bangsa ini?
Dari para penipu berkelas kakap!?
sudahkah ada kemerdekaan buat para Gelandangan?
atau setidaknya para perempuan-perempuan pelacur!
ahhhhhhhhhhhh................ingin rasanya ku angkat satu suara.....
MERDEKA itu omong kosong!
kasian ..Bung Karno Dan M.Hatta.......!
KEMERDEKAAN itu tertinggal...diera-40an..
!!!!!!!!!

Read more »