Rabu, 29 Juni 2011

catatan tanpa judul

karya Imelda Hebi


kemarin pagi dan sekarangpun waktu kepulan asap dari rokok mu masih mendarah daging dalam jasadku
aku begitu tak peduli dengan ketelanjanganku
karena tak tak pernah kau tanyakan apa yang tak ada padaku
karena kita tak mau diberlakukan oleh siapapun
lalu kau simak serentetan cerita nostalgia
waktu aku bercinta dengan musim - musim
dan kau mengauli zaman
tapi kita bukan barbar
kita adalah pencinta kenikmatan
bukan, bukan seperti yang kalian maksudkan hai penggerutu!
kami hanya sekedar meraup berkah
yang telah di hidangkan bagi kami

selasa 28 juni 2011
thanks Lord.

Read more »

Mencarimu

karya  Umbu Spiderno


(I)
aku terbangun
dan mencarimu di antara
ruas jari yang menengadah
(II)
Aku berjalan maya
Mencari pada pigura pigura semu
Berharap tertemukan
Sisa sisa jejakmu
(III)
Aku mengeluh pada senja
Yang memaksaku merangkak
Di atas permukaan laut
Dan mencarimu hingga penghujung horizon
(IV)
Belum habis daya
Mencari dalam larik langit langit kamar
Berharap batuan
Pada rinai kepulan asap cigarette
(V)
Melewati jendela mimpi
Kucari eros hingga tartaros
(VI)
Aku seperti ini setiap harinya
Harap.. harap.. harap
Hingga ujung mati
.
Juni, 2011

Read more »

PENANTIAN TAK BERUJUNG

karya Oa SteflovaRyan


Entah sampai kapan penantian ini akan berakhir….

Penantian yang tak berujung, demi mendapatkan satu kepastian yang pasti.

Aku dan duniaku menangis bila kembali ku tengok sejumlah kisah tak berujung… hati pun tersayat sembilu, bila kembali ku bayang selumbar senyum tak terlihat. Air mata senantiasa menemani hari dan keseharianku, bila kembali teringat akan sejuta kata yang terucap di bibir manis yang terdengar dari negri, pulau, kota seberang.,sembari mengiringi SEPIku.

Ingin hati mendengar sapaan manja tuk memulai hari baru waktu demi waktu. Sering hati bertanya, “akankah semuanya ‘kan kembali terdengar, ataukah hanya tinggal kenangan dan berakhir cukup sampai disini?”

Rindu hati mendengar seucap kata meski tak berwujud…. Seucap kata yang bisa mengembalikan hariku seperti saat itu,,. “ Gigi bau,,go sayang moe”. Hingga terdengar balasan lembut penuh tanya ,“ Jo….???”

Oh……… sampai kapan khayalan ini ‘kan sampai di penghujung batas.. ?????

Stesiko, tolong bantu aku tuk keluar dari segala kemelut perasaan ini.



Chonsa ‘110915’

Read more »

Mereka gila tambang

karya  Umbu Spiderno


Mereka gila tambang
Mencari emas sampai ke lubang batu
Tak bosan bosan
Terus menggali, membunuh bumi

Semua semakin gila
Emas tambang menggilai bupati gila
Karena kertas gubernur gila

Satu satu pohon di buat gila
Tercabut dari akar tanah tua para dewa
Apa mau di kata
Mereka gila tambang
Membuat kami hampir gila
Berteriak seperti orang gila
Menolak tambang yang menurut kami
KEPUTUSAN GILA!!!

Juni,2011

Read more »

BijAlllL

karya Oa SteflovaRyan


Risih aku pada dunia
Yang selalu menertawakan keberadaanku
Menangisi kegagalanku dengan banjir air mata sukacita . . .

Dia . . .
mengambil yang seharusnya tak jadi miliknya
Dia . . .
Merayuku dengan sejumput kata tak berkhiasan
Dia . . .
Merobek kesetiaan yang ku junjung tinggi
Dia . . .
Menikam hatiku dengan tombak berwajah dua
Dia . . .
Mencoreng aib dalam hariku


Aku terhempas dari kumpulan
Aku menjerit kesakitan
Menangisi hatiku yang telah diambil olehnya
Aku lemah dibuatnya
Aku tak berdaya dibuai waktu . . .
Yang menyita habis rasa dan pikiran

Aku . . .
Ah . . . aku hanyalah aku
Si kecil bertubuh kecil
Naif nian dipandang mata para pecinta insan

(Asrilariss 07, 01 Juni 2011)

Read more »

karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana


ataukah diatas,sana terdapat jam penunjuk waktu kapan,hari kiamat itu diturunkan,sekiranya saat ini batrai jam itu sedang mati,mungkin sisa waktu yang sebentar ini,adalah kemurahanNya,bukan karena tak mampu mengganti batrai yang baru.miris karena akupun belum bisa memanfaatkan kemurahan itu:masih ,setia bersama lapak mengobral dosa

Read more »



karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana


fajar merah ketika lelapmu menyimpan marah,,,
tetap saja mayang padi matangkan bulir bulir beras dalam sekam
sudah saatnya membelah pagi serta embun yang masih menghujat
ahhhh ku seduh sajalah kopi pagi ini,mumpung tembakau terbungkusku masih tersisa bekas bergadang yang tadi malam..
Hidupku petualanganku..kau cukup saja melihat:belum butuh komentarmu

Read more »

kami semesta marapu

karya  Umbu Spiderno


Dari sela sela mata ilalang
Benih benih karang
Mulai tumbuh kokoh
Bermandi aksara
Aksara yang jatuh dari langit
Saat gerhana gulita setengah
bersama ayat ayat suci
membelai tanah purba
membentuk simphoni agung
dalam melodi kata kata
yang bersabda
“kami semesta marapu”

Juni, 2011..

Read more »

karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana


sepotong kata sedang menampung kegelisahan,membendung hasrat,menghapus tangis dalam tawa..
Kata asing dulunya namun bagai letusan gunung tersiar sekarang.
Kata kecilku apa jadi engkau nanti suatu ketika habis isi perut terkuras serta rindang menjelma gersang.
Kau simpang saja sedih kau atau,biar ringkik kuda bawa tanyamu hingga ujung sabana.
Sekarang banyak anak cucumu yang inginkan warisan itu,mungkin sedang merencanakan kematianmu.
Sungguh malang kau satu kata kecilku.SUMBA

Read more »

Selasa, 14 Juni 2011

Di waingapu aku menanti

karya Imelda Hebi

bibirku tergetar dalam sapuan lembayung senja
kala menantimu di persimpangan di waingapu
kau titipkan surat tentang kedatanganmu
aku bergegas mendamba
tak henti tengada kepadaNya

lalu yang datang hanya angin
membawa dedaunan gugur yang sisanya telah menguning
persimpangan ini menjadi begitu berbatu dan berdebuh
aku sempat tertimpa olehnya
dan sepih berlanjut
yang semestinta terjadi tak lagi bergayut

14 juni 2011
untuk ultahmu kemarin,biksu

Read more »

KEPADA PAK BUPATI

karya aniez beleko

Kepada Pak Bupati
Rakyatmu Menanti
Keputusan Pasti
Dari Hati Sejati
Bukan Nafsu Belati

Jgn Terpikat Imingan Palsu
Berkolamkan Susu
Jgn Dengar Suara Merdu
Bermandikan Madu

Jgn Terlena Lembaran Rupiah
Rakyatmu Tak Bergairah
Rakyatmu Tersesat Arah
Rakyatmu Menangis

Kepada Paduka Mulia
Berwajah Belia
Bertakhta Di Sana
Di Singgasana

Di Dalam Menara
Tersenyum Membara
Kau Tak Tahu Duka Lara
Tiada Tara
Mana Janji Terpelihara?
Inikah Bukti Pada Ribuan Suara?

Oh.. Sungguh Tragis
Betapa Teriris
Jiwa Mereka Menangis
Nurani Mereka Histeris
Dlm balut Kalut Pelangi Miris
Di Bwh Bayang Mata Bor Bengis
Menohok Bumi Marapu Dg Sinis

Mereka Bukan Picik
Bukan, Mereka Tdk Picik
Mereka Tidak Licik
Tdk, Mereka Bukan Licik

Ini Demi Anak Cucu Kita
Ini Demi Semesta
Demi Harta Tak Dijarah
Agar Tak Tinggal Kenangan Di Lembar Sejarah

Sejenak Ku Akhiri Puisi Ini
Di Tengah Semesta Sunyi
Mataku Terpejam
Berharap Hanya Mimpi Semalam.

*)Terinspirasi Perjuangan Rakyat Sumba Timur & Sumba Tengah Menolak Tambang Emas di Wanggameti (SumTim) dan Tanadarru (SumTeng).





 

Read more »

Surat dari adik perempuan

karya  Umbu Spiderno

Kaka….
Kaka ada di mana?
Saya lagi sendiri
Di sudut kamar sendiri
Memandang sekilas pigura
Bergambar dirimu
Kala masih di smp

Kaka…
Kemarin engko baru pulang
Duduk ketawa dengan mama
Di sudut teras bertiang dua
Tapi malam ini
Hanya mama sendiri di teras itu
Dari semalam sendiri
Menatap ke depan
Menunggu harap
Kaka pulang…
Tapi tanpa peti….

O iya kaka…
Masih ada boneka itu
Berbentuk babi berwarna pink
Hadiah ulang tahun darimu
Tahun lalu…
Katamu ini untukku
Wanita pertama yang kau beri boneka
Kini berbaring lesu di samping bantal
Basah sejak semalam
Terbasuh air mataku…

Kaka..
Kalo engko pulang
Jangan pake peti..
Kasian bapa..
Kasian adi
Apalagi mama..
Kaka tolong jangan pake peti

I love u ka

Juni,2011
*selamat jalan kawan

Read more »

KU RINDU KEPADANYA ...

karya  Jo Landi

Kurindu kepadanya, kehangatan nan sejuk,

Biarlah mentari itu datang...
Seperti saat cahaya menerobos alam raya.
Dengan kekuatan kehangatannya membalut pagi.

Ku rindu kepadanya... kristal sang embun.

Biarlah embun itu datang membasuh dengan kesejukannya,
Biarlah itu bersatu...
Agar ku diberikan kekuatan abadi,
mematahkan belenggu-belenggu yg memasung jiwa.
Akan ku pinta ketenangan cahaya rembulan,
untuk berbagi kelembutan senyumnya,
Menjelajahi langit menemui sang bintang yg mendekap malam.

Ku rindu kepadanya...
nyanyian dan tarian dalam kedip mata sang bintang menjaga langit,
Biarlah cahaya itu bertanya kepada seribu tanya tentang gelisah dalam kegelapan,
Ku rindu kepadanya...
garis-garis jiwa yang mengukir selendang pelangi,
Tetapi adakah Bintang yang memberikan Cahaya Pelangi, sebagai sayap-sayap hati ?!

Untuk dapat ku kepakkan sayap-sayap jiwa,
Sebagai kekuatan terbang menuju rindu yang menggelisahkan.
Ajari Hatiku Memuja Keabadian cahayamu sabagai pelangi
Ajari Aku kesetiaan abadi bintang yang menjaga langit !!!".

***
Sembah Sujudku Kepada Alam Raya,
Aku: Yohanis Landi, (jolandi78@yahoo.co.id)
Waingapu, 29 April 2010
---
Web: http://www.yohanislandi.blogspot.com/
 

Read more »

Jumat, 10 Juni 2011

Tunas layu

karya  Umbu Spiderno



Tunas itu baru tumbuh
Lagi mencari batang daun
Kesana kemari mencari
Di bantu sedikit air

Tunas itu belum lama
Belum berpikir berbuah
Namun kembali layu
Kebanyakan bermandi air

Para tetangga tunas
Menganga kaku sedih
Tunas layu seketika
Berbekas getah merah

Ibunda bisa apa
Tunas sudah layu
Ayah bisa apa
Tunas hilang hijau

Dan bumi bisa apa
Hanya doa…
Hanya doa…
Dan hanya doa….

Juni 2011

Read more »

DUA CINTA

karya Andreas Dunga
Ada dua cinta memadu kasih
Membawa jiwa menyeberang samudera
Terombang-ambing disisi buih buih pecah
Terpercik air dibawah pusar
Melawan arus karang sumudera
Menunggu waktu datang menjemput
Dalam untaian nada teduh
Ditemani bintang-bintang laut
Dibibir pantai pasir putih
Dalam desahan separuh nafas
Siput-siput coba mengintip
Kepiting coba mengusik
Dua cinta teramat asyik

Ada dua cinta memadu kasih
Ditepian pasang arus
Terhempas air setengah
Dibawah pusar dekat pasir
Bergelut dengan napsu
Dibawah remang-remang rembulan
Berbedak pasir laut
Menderu nafas terengah
Menaiki puncak gelombang
Kepiting tak lagi mengusik
Siput tak lagi malu
Dua cinta kini berbalut pasir

Wgp juni 2011

Read more »

TARIK TAMBANG VERSUS TOLAK TAMBANG (bukan puisi)

karya Benny Solano



verse 1:
semua senang dengan tarik tambang
tarik tambang buat cari senang
entah kalah entah menang
apalagi kalau menang
senangnya bukan kepalang

verse 2:
kalau ada tambang semua akan senang
itu kata mereka yang punya tambang
tapi benarkah semua akan senang?
mereka yang senang bawa pulang hasil tambang
kita cuma bisa berang melihat mereka kenyang
sambil meratapi kandungan mineral kita yang hilang

reffrain:
tolak tambang agar anak cucu senang
sebab tanah subur tak akan hilang

@my_kost - jogjah 7 juni 2011

Read more »

gerhana menara setengah

karya  Umbu Spiderno



malam menelan kenangan
senjakala bersembunyi
menikmat bayang angan

pada menara tinggi
mata merampas gerhana
dari mangsa awan

padang berlaut
alang menari ghaib
menulungkup betis karang

menara lapuk
membunuh gerhana
gulita setengah

juni, 2011

Read more »

KE RUMAH BESAR

karya Andreas Dunga



Pahat bumi jiwa semangat
Mengantar jasad ke altar peraduan
Roh pergi raga terlelap
Tidur panjang dalam nisan bernama

Tangisan sendu silih berganti
Tatapan nanar hati pasrah
Kerabat menjenguk kain terselempang
Rangkaian hidup jadi sajak
Dari kecil hingga ajal

Terbujur kaku dalam batu
Dua arca dewa menjadi teman
Dalam cadas tulang terpanpang
Menunggu waktu menjadi abu

Segenap jiwa turut bersaksi
Di alam sana moyang menanti

Wgp mei 2011

Read more »

Minggu, 05 Juni 2011

Hari terakhir (sebuah cerpen)

karya  Umbu Spiderno

Harus ku akui aku mengenal CINTA karenamu, hampir dua belas tahun sejak kita bertemu dan namamu masih benar benar melekat di seluruh jaringan syarafku, tapi apa mau dikata suara dua anak manusia tak mungkin menentang suara  langit

 
 
   
 
                                                                           *****

Siang itu di Bu’at, nyanyian nafas di antara sela sela pepohonan mengawal cahaya langit yang jatuh satu satu menyentuh bumi rindang, taman taman hias tertawan waktu bergaris garis lumut tiada menggoda dua anak manusia yang sedang menatap hampa, berbicara hanya lewat sebuah genggaman dan kilatan cahaya mata melebur menjadi satu dalam gelombang emosi yang tertuang pelan sekali di kelopak mata.

“ama… waktu sudah berbeda” dia mengirim kata awal berbicara mendahului ku yang masih belum puas berbicara dalam alam kita berdua sendiri
“iya saya sangat menyadarinya” balasku terbata bata
“ina berubah dan saya pun berubah” sambungku yang masih menatap haru, mencari cinta lama lewat matanya, helai rambutnya. ‘cinta itu masih ada’ gumanku dalam hati.
Kembali lagi terdiam merasuki alam cinta lama kami, cinta yang di bangun di atas pondasi berbeda, dia dengan Tuhannya, aku dengan Tuhanku sendiri, namun bermekar warni menjadi tawa, kebahagiaan, tangis semuanya di lewati bersama beralas pelangi dwiwarna
“ina.. masih ingat ketika ina ulang tahun dua tahun lalu” ucapku mencoba mencari jejak kembali ke masa itu.
“ama… tolong jangan paksa saya” balasnya dengan mata yang memerah
“ketika itu kita memang lagi kere… pas ina ulang tahun” aku mulai berujar seraya melepas genggaman tanganku, ku gerakkan tanganku mencari sebatang dji sam soe menyulutnya dan berusaha memandang ke biru hampa di atas kepala.
“ama.. tunggu saya pulang kampus dan siap hadiah to??” ujarnya serta mengirim senyum tipis padaku yang merenung
Alam renungku menapaki jejak dua tahun lalu itu, betapa kalutnya diriku ketika tersadar di berulang tahun di hari itu dan kami berdua sudah kehabisan uang, sedikit panik merogoh celengan hanya berisi tujuh ratus rupiah maka yang terlintas hanya nasi goreng spesial sisa semalam plus telur setengah matang. mungkin hanya ini yang bisa ku hadiahkan untuk ulang tahunnya, setidaknya masakan berempah cinta
“iya hadiah yang gagal… hehehhe”

“nasi goreng dengan telur mata sapi yang ternyata sudah setengah busuk…. Hahahahahah” jawabku
“tapi bagiku.. itu nasi goreng terenak yang pernah kumakan” ucapnya sambil membelai hangat cinta rambut ikalku..
“ama….itu hadiah ulang tahun terindah” timpalnya lagi namun kata kata yang di ucapkan kali ini mengantar air matanya menyentuh lembar baju putihnya..

Akupun terdiam dan sedih mendalam sangat menyapa bathinku, menyesali dengan jejak yang ku awali tadi, aku tak ingin membuatnya menangis lagi, Tuhan aku hanya ingin membuatnya tersenyum, mengapa kami berbeda, mengapa kami harus terusir, mengapa hubungan kami di benci, MENGAPA???? Ya Tuhan kami hanya ingi hubungan kami di terima itu saja, teriakku dalam hati.
Ku banting dengan keras batang berasapku dan mengijaknya dalam dalam ke tanah sebagai bentuk kekesalanku pada keadaan ini, dan air mataku jatuh juga tanpa ku sadari.  akupun duduk hening kembali.
“sudahlah ama…kita memang harus berakhir”
“tak mungkin kita melawan mereka… sudah cukup pelarian kita kemarin” ujarnya dan kembali menggenggam kembali tanganku.
“akhirnya apa yang kita mulai hari ini tepat empat tahun lalu kita akhiri juga di hari ini!!!” balasku

 hari ini tiba juga
memang seperti hari lainnya
siang masih menyapa
malam pun masih di temani rembulan

tapi hari ini agak berbeda
kau dan aku bertemu di tanah Timor
tempat yang tak pernah kita ketahui
sebagai penghujung cerita ini

mulai esok hari tak ada lagi ucapan sayang
tak ada lagi masakan yang akan ku cicipi
tak ada lagi panggilan manja terdengar
dan di mulai hari ini

sebenarnya semuanya tlah terkira
belaian lembutmu akan hilang
puisi puisi cintaku akan datar
mimpi indah akan terhapus

semuanya tepat di mulai di tanggal ini
21 agustus 2006
dan di akhiri tepat di hari ini
21 agustus 2010

hari besok tak terlalu sama
ada yang berbeda
karna kita sudah berbeda sekarang

selamat jalan untukmu
tanah ini akan kubenci slamanya
karna tanah ini penuh kebencian
yang menghadirkan hari ini


“ama.. sebaiknya kita balik ke gereja” suaranya kembali berirama isak
“iya ina… hampir sore juga” jawabku
“tapi sebelumnya saya minta sekali”
“sebuah kecupan di dahi”
“besok hari yang berbeda” balasnya
“iya ina… besok sudah hari yang berbeda” jawabku lagi,
kedua lengan ku memeluk tubuhnya dengan perasaan yang sangat dalam, ku titipkan sebuah senyuman di dahinya, kecupan yang berbeda sebuah kecupan yang terakhir setelah empat tahun… setidaknya dengan kecupan ini dirinya, alam ini dan Tuhannya atau Tuhanku tau bahwa aku hanya mencintai wanita ini. Wanita yang tinggi hanya sebahu, berhelai kilau mahkota sepanjang punggung, dan bermata peri.

                                                                                  *****

untukMu sang pemilik hidup, Engkau mengerti maksudku dalam hati yang terdalam, tentang wanita ini


juni,2011

Read more »

Rabu, 01 Juni 2011

CINTA ADALAH ANUGERAH TERINDAH


"Perasaan adalah sebuah anugerah dari TUHAN,tidak boleh kita menyia-nyiakannya.Aku tau,Aku mengerti perasaanmu,tidak ada pantas atau tidak untuk mencintai,terkadang kita tidak mampu untuk saling mengerti dan kamu sulit untuk memahami aku,sebab aku tidak ingin menyakiti sapapun.Aku ingin kamu jadi pacarku,Namun....Aku tidak mungkin melupakan mantan kekasihku begitu saja,karena bagiku kalian berdua sangat berarti.Dan kini Aku berada didalam ruang masalahku,aku bimbang,ku harap kamu mulai belajar mengerti keadaanku sampai Aku bisa memutuskan satu yang pasti!" Sebuah surat dari"INDAH SANUBARI"yang masih diingat jelas oleh ARCHIAN,yang membuat hari-harinya serasa tak mungkin terlewatkan tanpa harus merenung dan menyendiri.Terkadang Archian merasa kolot dengan dirinya sendiri,merasa aneh dengan perasaannya yang sangat tidak wajar menurutnya."benarkah Aku telah jatuh cinta?"suatu hari Ia bertanya pada dirinya sendiri. Cinta Archian pada Indah begitu unik,mengapa tidak?,Archian adalah sosok laki-laki playboy yang sudah berkali-kali gonta ganti pacar,sedangkan Indah Sanubari adalah seorang perempuan manis yang rada-rada tomboi,supel,dan baru saja putus dari pacarnya,dan untuk saat ini Indah tidak mungkin secepatnya menerima cinta Archian karena baginya CINTA ITU SEBUAH ANUGERAH yang butuh proses yang datangnya sangat alami,polos dan apa adanya. Mengapa dalam waktu yang cukup lama membuat Archian tidak nyaman.Walau Dia merasa bahwa Dia adalah laki-laki yang tidak mudah ditolak oleh perempuan,untuk kali ini Archian bagaikan terkena sihir atau sejenisnya tidak mampu sama sekali terlepas dari rasa kagumnya pada Indah.Ya!untuk kali pertama menunggu sebuah jawaban yang belu pasti dari sang pujaan hatinya.karena selama Dia dekat dengan perempuan dan menyatakan cintanya sehari sesudah itu sudah jadian. Begitu istmewakah perasaan cinta Archian kali ini?,sehingga waktu yang dinanti-nantikan dapat dilalui dengan sabar,walau sangat melelahkan?,hmmm jangan tanya padaku!karena waktu yang akan menjawabnya. Waktu berlalu,dan tak terasa sudah tiga bulan Archian menanti sebuah jawaban dari seorang Indah.Archian merasa sudah tak mungkin lagi untuk merajut harapan untuk mendapatkan Cinta Indah,Dia kecewa.Entah mengapa,semakin lama menanti ,Archian semakin merasakan Rindu dan Cintanya untuk Indah semakin besar.Dia merasa dirinya sudah gila karena cinta."Indah,Aku merindukanmu,aku ingin bertemu denganmu,kamu ada dimana saat ini?",begitulah bunyi sms yang dikirim untuk Indah yang pertama."Indah,apapun jawaban kamu,Aku sudah siap untuk mendengar,Aku juga sudah siap menerima apapun keputusan kamu,itulah resikonya Orang jatuh Cinta,ditolak atau diterima ,tolong jawab aku!" Entah kapan,Indah memberinya sebuah jawaban?Archian tidak pernah tahu.sulit memsng menanti sebuah jawaban,menanti sebuah kepastian,Namun...apa daya Ketabahan dan Ketegaran adalah kunci meraih cinta yang sejati. Suatu ketika Archian sudah merasa sangat lelah,Ia tertidur di sofa ruang tamu dirumahnya.Archian terhentak kaget mendengar ada suara yang memanggil-manggilnya dari balik pagar taman,rasanya seperti mimpi,suara yang memanggil-manggilnya sangat Ia kenal,"Archian,Archian!,Aku disini,Aku didepan pintu pagar ada sesuatu yang mau aku bicarakan,cepatan keluar!"panggil Indah.dengan berlari sekencang-kencangnya antara sadar dan tidak atau setengah sadar tanpa alas kaki Archian mendorong pintu depan,untuk segera menemui Indah,kalau saja Dia tidak secepatnya menyadari bahwa Indah belum resmi jadi pacarnya,mungkin saja Indah akan dipeluknya erat-erat. "Archian!",panggil Indah."ya,ada apa Indah?'',tanya Archian dengan sangat pelan,hampir tidak kedengaran.Indah berkata;''Archian!......sebenarnya...........!","Ya ada apa Indah?",Tanya Archian lagi.Archian mentap lekat-lekat wajah Indah,hatinya sudah deg-degan,sekujur tubuhnya rasanya panas dan dingin,wajahnya penuh dengan harap-harap cemas,"gawat nih!,gumamnya dalam hati."Andai Aku ditolak,sia-sialah penantian panjangku,bisakah Aku tegar?,Oh TUHAN tolong Aku!",Doanya dalam hati(untuk pertama kalinya Dia bisa menyebut nama TUHAN).Meunggu detik-detik sebuah jawaban menjadi 30 menit.Indah.....menganggukkan kepalanya dengan hati-hati hampir saja Archian Tidak melihatnya,yang tandanya Indah mau jadi kekasih dari Archian.Archian Merengkuhnya,memeluknya erat-erat dan mencium kening Indah,katanya;''AKU SANGAT MENCINTAIMU INDAH,AKU AKAN MENJAGAMU SELAMANYA,DAN TAK AKAN KUSAKITI PERASAANMU,KARENA KAMU ADALAH ANUGERAH TERINDAH YANG KUDAPAT DARI TUHAN!".Archian mendekap Indah erat sekali,dalam hatinya Archian berdoa lagi "TUHAN TERIMAKASIH ATAS ANUGERAHMU INI,MELALUI PERASAAN CINTAKU PADANYA TUHAN IJINKAN AKU UNTUK SELALU DEKAT DENGANMU,INILAH AWAL PERUBAHANKU,AMEN".Indah mentap Archian dalam-dalam,katanya;"kamu bisa juga ya,jadi orang yang saabaran!,menanti jawabanku?,ha...ha..ha...ha...ha...ha...ha...!?",Indah tertawa."DEMI CINTAKU PADAMU SAYANG!",balas Archian.;-)))END(((-;


HONGKONG 14 PEBRUARI 2006


Read more »

Firasat

karya  Umbu Spiderno

Firasat (sebuah cerpen)


Apa yang aku inginkan bila dapat mengembalikan waktu????
Menghapusmu!!! “ Itu suara yang  ku ucap dalam mimpiku,
Tiba tiba  suara dalam mimpi maya membangunkan ku lagi kala malam rubuh, mendahului jago, ayam piaraan bapak kost yang selalu saja berkokok terus menerus tiap pagi tanpa henti, ‘mungkin, tenggorokannya ada dua’ guman  ku dalam hati bila di bangunkan oleh suaranya yang slalu berkokok? ‘Mengapa berkokok? Mengapa bukan mengaum? Bukannya mengaum jauh lebih sangar dan tegas serta menakutkan para ciptaan Tuhan..grrr, bagaimana ya kalau suara ayam yang slalu berkokok dig anti suara auman harimau? Pasti seru.. hahahahahahahahah, umbu stop!! Hentikan analisa bodohmu’ suara hatiku menghardikku keras, membuat alam pikir ku, agak sedikit ketakutan… ,iya deh’ alam pikirku langsung mengkerut dan segera menghentikan analisanya tentang ayam, pagi dan mimpi.
Akupun terpaksa membangunkan tubuh dengan terbata bata, menuju kesudut kamar tanpa tersapa meneguk segelas air putih sisa semalam, dengan penuh harap semoga ini hanya bunga tidur, terangkum karena kenangan indah bersama member I stimulus ke seluruh jaringan syaraf otak kanan dan mulai menulis namanya di lembaran mimpiku
                                                                          *****
Dia wanita yang tak ingin kusebut namanya tiba tiba tanpa undangan hati kembali menghiasi alam ribaan ku, harus ku akui aku belum benar benar menghapus memori tentang dia yang ku anggap wanita, wanita yang memperkenalkan dengan satu kata umum namun asing bagiku “CINTA”, wanita yang mampu membuatku beku saat menatap senyum saja, wanita yang mampu membuat nafasku berhenti sejenak kala setuhan tangannya membias kulit telapak lenganku… ah… dan yang terpenting dia wanita yang mengajarkan tentang bagaimana rasanya berkorban, berjuang dan menantang suara langit dalam arca Tuhan yang berhadapan.
Namun harus kusadari benar bahwa bahwa kita tak akan pernah mengetahui jodoh sebelum kita benar benar sudah sadar di pertemukan dengan jodoh, jujur saja wanita yang benar benar menjadi teman hidupku adalah dirinya, wanita yang memberikan rasa nyaman lewat kata, senyuma, sentuhan dan masakan. Aku pernah menghabiskan waktu yang sangat lama menyulam cinta kasih di langit kelam perbedaan agama yang menurut  kau dan aku hanya sebuah sekat  yang di ciptakan oleh manusia itu sendiri namun seperti kata kataku suaramu dan suaraku tak akan mampu menantang suara dunia dan suara mereka yang kita sebut keluarga.
                                                                        ****
Hampir genap sebulan mimpi yang sama dan jawaban yang sama pula selalu menghantui ku, mimpi yang ku anggap hanya sebuah ringkasan masa lalu dan coba di terjemahkan alam sadarku. Dia wanita yang tak inginku sebut namanya hadir penuh tiba, kala aku mulai memasuki alam mimpi, siluet tubuhnya Nampak mendekatiku, langkah langkah anggunya masih sama penuh kelembutan penuh ketegasan pasti, telapak putih berjari jari mungil tanpa alas kaki melangkah satu satu menidurkan helai helai rumput hijau semakin berbaring ke tanah..
“ah.. kau memang slalu sempurna”…. Gumanku
“mengapa kau kemari?” dirinya berucap mendahului bibir hitamku yang masih terbuka lebar kala menatap kedatangannya…
“aku tak ingin melihatmu lagi, bosan dengan segala penipuanmu” suaranya tiba tiba meninggi
“maaf, ina aku tak pernah bermaksud kesini” kataku
“anjing kau, laki laki pukimai, tidak tau diri” balasnya seraya memotong pembicaraanku
“ina sa ti mengerti maksudnya ina” ujarku berusaha meredam amarahnya
“ko punya anjing, kau su tidur dengan saya, trus ko pi cari orang lain Begitu?? Dasar kau memang laki laki anjing!!!! Sumpah sa ti ingin liat ko pu muka lagi ew!!!! Ko ingat itu… ceracaunya semakin besar membahana pada kabut abu abu , dinding alam yang tak ku mengerti ini, cakar lengannya mencengkram keras pergelangan tanganku mengirim bekas memerah seraya menyiratkan amarah yang teramat sangat
Dan “prak…..” tamparan kerasnya tepat mendarat tepat di pipi kananku, ingin rasanya marah tapi sorot mata itu membuatku lunglai
“sa pergi sa, sa malas dengar ko marah” suaraku mengantar langkahku yang mulai menjauh dari hadapannya.
menyusuri tapak tapak berbatu granit abu abu yang entah tak ku tau arahnya kemana, langkah demi langkah kuteruskan saja mengikuti tapak tapak membantu ini sehingga aku tak menyadari bahwa aku telah di tepian sungai kecil yang memiliki ombak bening tenang dengan kerikil warna warni di dalamnya , menjadi sungai ini begitu indah, walau lagit abu abu, setidaknya dinding dinding kecil berdaun hijau di sekitar sungai kecil ini sudah cukup menenangkan segala pertanyaan yang bertalu talu begitu keras, “ah… kenapa dengan dia ew..??” kata yang slalu terucap oleh alam pikirku… “hm, sudahlah, mungkin dia lagi kumat, heheheh” aku berusaha menenangkan hati ku..
“mungkin sebatang rokok bisa menenangkanku sejenak”…
“ah sialan.. dimana ni rokok sa taru tadi ew” aku berusaha mencari di setiap kantong celanaku..
“memang hari yang sial!!!” umpatku
“ama..” tiba tiba suara yang ku kenali memecah hening buntuku
“ini sa ada bawa rokok”…
“maaf su tadi ew, sa langsung marah marah, maaf su  ew  suara lembut nya dengan seketika menentramku sesaat…
“makasih ina ew” ucapku berterima kasih,
“o iya ina, maaf ew  kenapa ko marah marah tadi” sambungku penuh tanda Tanya sambil menyulut sebatang dji samsoe.
“huu…kau kaya ti tau saya sa heheheh..” balasnya penuh senyuman peri.
Suasana akhirnya mencair mengikuti gemericik air sugai kecil ini, senyumnya  yang kulihat delapan tahun lalu terlihat lagi, begitu serasi dengan kaos putih yang membalut tubuh mungilmu, satu satu pelukan mesra mulai bergelayut mengiringi tawa tawa kita..
Sebenarnya perasaan dan keadan seperti ini yang ingin kurasakan terus, seandainya Tuhan memberikan satu permintaan maka ku ingin Tuhan menghentikan waktu ini, entah mimpi atau nyata karna bagiku menikmati senyuman wanita yang ku cintai adalah anugrah yang melebihi karunia manapun.
“o iya ama, sebenarnya ada yang saya mau omong dengan ama” tiba tiba suaranya kembali bermolodi dengan nada yang serius.
“omong sa to… ti apa apa” kataku sambil tersenyum
“ ama, sa ni sayang skali dengan kau, sayang sekali, semenjak kita jadian tujuh tahun lalu, kau sudah benar benar sama saya, ko baik dan selalu sayang dengan saya”..
“terus..” kataku menyela sejenak pembicaraan…
“ kita stop su ew, toh kita beda juga…” suaranya tiba tiba memelas dan bergetar sayu, mata indah jelas menyiratkan ini kata kata yang tak di inginkannya
“ah.. kau gila, ko tau saya sayang skali dengan kau” kata ku mulai meradang
“ama sa ju sayang sekali dengan kau” balasnya memelas lembut
“ina sa kasi tau kau ew… selama sa pu hidup, sa ti pernah ketemu orang kayak kau, sa senang liat ko pu mata, ko pu katawa, ko punya cara jalan, ko pu rambut, sa senang pas ko cium saya, apa lagi pas ko bilang sayang dengan saya, sa senang dan sayang apa semua yang ada di ina” suaraku semakin menggema bernada parau…
ku hisap dalam dalam rokoku “ bulsit semuanya” aku memaki karna air mataku tiba tiba terjatuh…..  penuh kemarahan ucapanku mulai meninggi, tak terkontrol.. “ sa kasi tau kau, Apa yang aku inginkan bila dapat mengembalikan waktu????
”Menghapusmu!!!
Menghapusmu!!!
Kau dengar itu!!!!.....Menghapusmu!!!
Kataku penuh kemarahan….”
Tiba tibaku aku tersadar karna suara rintone hanphone, agak berbeda karna biasanya aku terbangun karna mimpi, suara si jago.
Maaf.., ini sapa? Aku menyapa dalam ngantuk
“ini rambu kaka…” penuh isak
“ kaka, ka nona su meninggal tadi pagi, karna kecelakaan…
“ dia sempat titip pesan buat kaka”
“kaka harus tetap khatolik”.
Tiiiiiiiiit……. Suara itu tak terdengar di telan tangis bersahutan di salah satu rumah di sudut kota kupang


mei,2011


Read more »

Halo pak bupati

karya  Umbu Spiderno

Halo pak bupati
Ada kabar dari peti
Rakyatmu hampir mati
Karna tambang sudah pasti

Katanya dulu kami akan sejatera
Harta kami tak akan di jarah
Tapi mengapa semakin parah
Walau sudah menangis darah

Halo pak bupati yang ganteng
Jangan patantang patenteng
Mentang mentang ada centeng
Galaknya kaya banteng

Kalo masih pengen di pilih
Jangan suka banyak dalih
Merasa paling perkasa
Merasa paling berkuasa

Ini kata kataku
Mungkin tidak baku
Dan juga tidak laku
Berharap “pak” merubah perilaku

Ini bukan hinaan kotor
Cuma sajak dalam bokor

Juni,2011

Read more »

Inginku,kekasihku

karya Imelda Hebi

Malam sudah berlalu terlalu jauh sebelum sempat ku sadari. Ku lirik arloji,sudah hampir jam 3.
Herannya aku belum juga mengantuk.
Aku bangun dan beranjak dari pembaringanku. Sejenak mencari sendal dieryku dan ternyata ku dapati tidak jauh dari tempat tidur.
Setiap bayangan menari-nari dalam terpaan cahaya pelita yg temaram. Rasa capekku belum juga hilang sejak turun dari kapal awu 3 jam yg lalu.
Perlahan ku buka pintu yg perlahan berderit. Aku berusaha tidak membangunkan bapa dan mama yg telah tertidur. Aku pun berjalan keluar menembus kegelapan malam, melintasi rumput-rumput yg telah berembun. Dari jauh,suara debur ombak memanggilku. Ah, aku jadi teringat rambu. Sedih hatiku merasakan waktu indah kami telah berakhir. Dulu kami sering bermain di laut ini,berlomba-lomba siapa yg bisa melukis paling bagus. Dan aku tau,aku selalu kalah.
Jari Rambu bagai tongkat ajaib sang peri yg mampu menyulap pemandangan indah.
Jika begitu,aku pasti akan usil merubah pohon kelapanya menjadi om-om gondrong. Aku tersenyum dan menghelah napas panjang. Aku sudah tiba di laut. Langit begitu bersih dan cemerlang tanpa awan dan bulan. Bintang-bintang berkilau cantik. Aku teringat rambu lagi. Dan 4 tahun tanpa pertemuan. Apakah dia sudah melupakanku? Aku begitu bangga menjadi sarjana dan pulang dengan gagah hanya untuk dia.
Tapi malam ini, setelah ku tanyakan pada mama, ternyata Rambu telah menerima pinangan orang lain. Ijasah yg kini tersimpan rapih di dalam tas ranselku menjadi tidak berarti lagi. Bahkan besok pagipun aku tak mampu menerima tatapan ibah dari semua orang di kampung ku.
Aku berjalan selangkah demi langkah,memasuki air yg terasa hangat sedang ombak mulai membasahi kaki celanaku. Sekarang air ini sudah sebatas dada. Laut makin tenang dan hangat. Angin laut hanya bisa meniup rambutku jadi berantakan. " Sedikit lagi " gumanku dalam hati. Aku tersenyum aneh bahkan mungkin mengerikan kalau saja ada yg sempat melihatnya.
Aku sudah sepenuhnya berada dalam air ketika berpikir terlambat untuk kembali. Sekalipun bisa aku tak mau. Dadaku mulai sesak.aku bertahan. Bayangan rambu berdiri di hadapanku. Ia mengatakan sesuatu yg tidak bisaku dengar. Aku merasakan tubuhku terbawa arus bawah laut yg kuat. Aku memejamkan mata. Tanah tempat nenek moyangku berada akan menyambut kedatanganku. Tanah yg damai tanpa semua ini.
Lalu beberapa detik kemudian semuanya menjadi gelap...

31 mei 2011
Teringat laut padadita dan sang biksu.

Read more »

cermin



cermin(bercermin),cermin-an
Cermin2,ada d sana,cermin2 nyata tergambar.
Sisipkan waktumu brkaca,
bila kau memang
manusia.
Sisipkn waktumu yg sepi,
sekedar
merangkai renungan.

Cermin2,trhempas ego. Cermin2,trpajang murah.
Sisipkn waktumu brkaca,
d antara
problemamu.
Sisipkn waktu yg nyata,
sejenak
sadarkan nurani.

Dialah kawan yg trlupakan,
Dialah ruang penuh
harapan.
Qt hrs telanjang d dpn bayangan qt.
Qt hrs tlanjang
d dpn dosa yg murka.

Read more »

HALLO PAK BUPATI (II)

karya aniez beleko

Hallo Pak Bupati..
Rakyatmu menanti..
Keputusan pasti..
Dari hati..
Bukan nafsu belati..

Jgn t'pikat imingan palsu..
Bekolamkan susu..
Jgn dgr suara merdu..
Bermandikan madu..

Jgn terlena lembaran rupiah..
Rakyatmu tak'kan bergairah..
Rakyatmu tak tentu arah..

Hallo paduka mulia..
Berwajah belia..
Bertahta di sana..
Di singgasana..

Di dalam menara..
Tersenyum membara..
Kau tak tahu duka lara..
Tiada tara..
Inikah janji terpelihara??
Inikah buktimu pada ribuan suara..??

Oh.. Sungguh tragis..
Jiwa mereka menangis..
Dalam balutan pelangi miris..
Di bawah bayangan bor - bor bengis..
Menohok bumi marapu..
Berharap hanya mimpi semalam..

Read more »

KE RUMAH BESAR

karya Andreas Dunga

Pahat bumi jiwa semangat
Mengantar jasad ke altar peraduan
Roh pergi raga terlelap
Tidur panjang dalam nisan bernama

Tangisan sendu silih berganti
Tatapan nanar hati pasrah
Kerabat menjenguk kain terselempang
Rangkaian hidup jadi sajak
Dari kecil hingga ajal

Terbujur kaku dalam batu
Dua arca dewa menjadi teman
Dalam cadas tulang terpanpang
Menunggu waktu menjadi abu

Segenap jiwa turut bersaksi
Di alam sana moyang menanti

Wgp mei 2011

Read more »

JEJAK TANAH MARAPU 3

 karya Andreas Dunga

Sebilah parang terhunus
Kokok jantan meregang nyawa

Darah mengucur membasah bumi
Merobek jantung takdir menggantung
Berharap restu dari maha melihat, maha mendengar

Bunyi gong pertanda awal
Seribu jiwa tersungging senyum
Seribu ternak siap meregang

Bara ditungku tak pernah padam
Gemulai tari tak jua berhenti
Menyambut tamu siap bertandang
Sirih dan pinang jadi jamuan

Saat jedah duduk bersila
Menunggu makan selingkar daging dipiring
Meski esok jadi misteri
Hari ini pesta berlanjut

Wgp mei 2011

Read more »

Pada nona

karya  Umbu Spiderno

Apakah lelaki boleh bertanya
Tentang cinta
Ataukah cinta yang boleh bertanya
Bisakah lelaki mencinta

Pada nona
Bila kau menanyakan cinta
Kuberikan pelangi warna berkasta
Bila kau menanyakan rindu
Kuberikan langit biru sendu
Pada nona

Pada nona
Sepi bercengkrama malam
Hati diam kelam
Melepuh keluh karam..
Dua arca tuhan berhadapan

Nona tak menanyakan lelaki mencinta
Bagi nona lelaki hanya bercinta
Tapi aku juga lelaki muda
Penuh doa agar nona bahagia tanpa jeda
Apakah menurut nona ini bercanda
Ataukah ini “cinta” lelaki muda
............

Mei,2011

Read more »

JEJAK TANAH MARAPU 2

karya Andreas Dunga

Bunyi gong memecah sunyi
Terjaga bumi dari tidurnya
Menanti harap pada rembulan
Dalam dekapan Tanya
Saat rembulan berlalu
Tersingkap kisah
Satu kehidupan telah pergi
Menghadap ilahi
Yang hidup bersiap diri
Atur sembah pada sang khalik

Wgp mei 2011

Read more »