Senin, 30 Mei 2011

JEJAK TANAH MARAPU 1

karya Andreas Dunga



Hembus angin menyapu ilalang
Harum cendana terbawa pergi
Ringkik kuda gemuruh langit
Buat jiwa enggan berpaling

Bocah gembala berharap cemas
Pada lembayung di ujung mata
Pelangi hadir di kaki bukit
Padang sabana bercumbu harap
Bumipun enggan telanjang

Kuda berpacu arena alam
Tampa pelana semangat membara
Gegap gempita sorakan
Berharap asa pada sang jawara

Tanah memerah sirih dan pinang
Amarah memuncak tersapu senyum
Dari tangan gemulai kandingang dan woleka

Kombu kawuru bermotif ragam
Membalut indah ditubuh
Dari jari-jari hitam para penenun

Bunyi gong bertabuh tambur
Kabokang,kataga menjemput
Pekik purba kakalak,payawau memecah alam
Junjung hormat padamu marapu

Wgp mei 2011

Read more »

karya Debu-Basuh Pucuk-ilalang Di-Bumbungankarangsasar SelatanSabana

 rasa tanpa judul darimu kawan yang telah mengisahkan lika liku rasamu akan dia

tidaklah harus memiliki tiap rasa yang datang meski datangnya menghujam bagai deras hujan

lantas tak harus mati suri mata batin andaikan retak keping hati

masih ada sisi dimana kita dapat berteduh dari air mata yang mengucur

atau kepingan retak itu jadi teropong penglihatan bahwasanya jiwa ini masih kerdil rentan kerapuhan

nikmati sajalah tiap proses pembalikan keadaan dari keindahan menuju kepiluan

atau saat dimana luka itu berada pada singgasana dominasi atas diri

kenalilah jalan dari perjalanan rasa

hingga tiba penghujung jalan kita mampu memilih putik yang terbaik diantara berjuta kembang

Read more »

Minggu, 29 Mei 2011

Swara Bumi

karya  Umbu Spiderno


Apalagi yang di miliki ku
Tersisa hanya rumah menara purba
Hanya kubur batu tua
Dan karang yang memeluk ilalang renta
.
Anakku hilang seribu bahkan seratus ribu
Melangkah dan pergi ke tanah barat
Tengelam dalam lautan amoral semu
Terbang bersama angin kemolekan zaman
.
Kini ku hanya bermodal diri
Berjuang sendiri tanpa henti
Menantang rupiah dan industri
.
Aku bukan lagi tarian dalam karang selatan
Aku bukan lagi wangian cendana dewa
Aku bukan lagi kuda gagah di padang cokelat
Aku hanya
Aku hanya
Aku kini hanya emas jutaan dollar
.
.
.
Denpasar,20,mei,2011

Read more »

KEPADA SIAPA SEHARUSNYA MERDEKA??

karya aniez beleko


Kepada siapa seharusnya merdeka?
Kepada merekakah berongkang kaki
Di kursi kekuasaan?
Kepada merekakah mempertaruhkan nasib rakyat?
Kepada sang pengobral janjikah?
Kepada koruptorkah dibiarkan berbuat kotor?

ATAU kepada rakyat kecil?
Berjuang menyibak tabir kemaksiatan
Berjuang bangkit dari kebobrokan
Berjuang menerobos kotak - kotak pembedaan
Berjuang mencari setitik keadilan
Berjuang mengais sisa makanan basi

“Kita sudah merdeka!”, katamu berapi - api
Hai sang pemilik kuasa!

Sementara kemiskinan menjajah mereka
Sementara tembok pembedaan dibiarkan kokoh
Sementara keadilan bukan milik mereka
Sementara pintu maksiat dikunci rapat

Coba sejenak kau buka nuranimu
Lihatlah tatapan hampa
Ribuan mata tak bergairah
Lihatlah tak terkira jumlah
Onggokan - onggokan tubuh dekil
Di bawah kolong jembatan tua
Buatan Jepang
Di bawah gubug - gubug reyot
Beratap seng karatan
Di atas gundukan - gundukan sampah menjulang
Berebut rejeki dengan lalat
Dan binatang - binatang liar
Di terik siang
Membakar punggung mereka

Inikah yang kau bilang merdeka?
Sementara kau jajah neg'rimu sendiri?
Sementara kau biarkan nasib rakyatmu tak menentu?

Inikah yang kau bilang merdeka?
Sementara mahalnya biaya pendidikan?
Sementara anak mereka tak mengenal bangku sekolah?

Inikah yang kau bilang merdeka?
Inikah yang kau bilang?
INIKAH????

Read more »

Sajak orang gila

karya Imelda Hebi



Tengah malam aku terbangun mencari wajahmu
Tapi dingin dan sepihnya kamar yg kau sisahkan
Aku terisak
Tapi buru-buru terdiam
Kau tak ada untuk mendengarnya

Aku setengah bermimpi melihatmu lagi
Namun setelah terbangun,
Suasana tak ikut menegaskannya
Aku lalu berangan tentang delapan belas kali pertemuan kita
Pertemuan atas nama cinta yg tak pura-pura

ah,akhirnya ku hirup juga engkau
Lewat sarapan dan kopi panas pagi ini
Rasa yg lebih manis dari biasanya
Rasa yg dapat memelintir hatiku
Enggan ku sentuh lagi puntung rokok bekas semalam



27 mei 2011
menjelang tengah malam,ketika mata tak bisa terpejam.

Read more »

Mari menulis puisi

karya Imelda Hebi


mari menulis puisi
Sambil membayangkan bumi kita
Mendengar deruh angin laut yg telah sampai ke padang
Tak usah pergi jauh
Indonesia kita ada di sini, di tanah marapu

Mari menulis puisi
Lewat potret rumah kita
Dan lewat ilalang yg juga adalah taman bermain kita
Masa kanak-kanak hanya sebentar
Tapi kau tentu tak menyangka berapa banyak yg telah kau lewati

Mari melagukan puisi
Bila kau tak mampu meneriakannya dalam torehan-torehan indah
Lihat betapa indah tanah,air,udarah dan batu dari kampung kita
Apalagi yg mesti kita risaukan
Selama kemarau belum menampakan panoramanya

27 mei 2011,
utk secangkir kopi dan senyum mu pagi ini.

Read more »

Kamis, 26 Mei 2011

sebait jejak di sumba II

karya  Umbu Spiderno

Petang belum mejemput
Jejak sepasang menabuh bumi
Melewati mata mata ilalang
Serta merta mengirim bahu di samping karang
Di perbukitan kering kerontang
Menanti siang turun runtuh
Bercengkrama bersama bunga rumput khas sabana
Penuh tawa penuh rindu bercerita tentang yang dulu

Akhirnya siang benar benar jatuh
Menyapa alas bukit meja dari kejauhan
Sudah waktunnya kuda kuda kembali ke kandang
Di temani gembala berkumandang merdu

Sepasang jejak jenuh pada padang
Lengan kaki kembali berayun
Melangkah menuju patung kembar
Sejenak menikmati suara malam
Sejenak menikmati jagung bakar
Bersama sang pujaan hati
Bercerita tentang rumah menara kembar
Bercerita tentang rumah rakyat
Bercerita tentang apu dan boku

******
Kawan
Mampirlah sebentar di tanahku
Tanah yang didiami para kabihu
Yang bercerita tentang dewa-dewa marapu
Dan keajaiban-keajaiban yang turun dari lagit biru

Kamar laba laba putih, 26 , mei, 2011

Read more »

LUMPUR


Di sana aku berteriak untuk hidup dalam damaiku.
D sana aku bebas menemukan hamba2 untuk 'memperhambaku'.
Aku tak akan brtanya pd langit dan matahari tentangmu.
Aku bisa menjadi raja untuk kerajaanku.
Lumpurmu adalah tanah abadiku sbagai panji abdiku.
Lumpurmu adalah dagingku.
Sumbaku...

Read more »

nyanyian hati

karya Imelda Hebi

mari kita bernyanyi walaupun hati tak peduli
mari kita tertawa walau hampa terus merajam
duka tak seberapa besar
jangan ragu pada yang berbagi keadilan
hidup juga tak semestinya hitam

mari kita hantar gempita kita pada langit surga
dan biarkan dunia termangu dalam keengganan
karena kita adalah sajak yg hidup
dan biarlah hari ini terpatri dalam benak tiap orang
bahwa kita tak pernah lemah

25 mei 2011
pagi yg kelabu

Read more »

Jumat, 20 Mei 2011

Indah



Menelusuri sepanjang jalan
disepanjang bukit tak bertuan
menara diatas istana ...
menguak seribu satu macam tanya
ada apa dengan pulau sumba ?

Waktu terus berlalu..
hingga tak tentu kelana pulau dewa tak kunjung pergi
bergurau dari balik kisi-kisi kota bambu
Sumba yang hijau sumba yang manis

Sebentar saja...
para pejabat yang mengaku berduit..
terbelalak terhentak dengan rakus
Bilang''Ini SUMBA milikku''
Seakan tanah ini tak bertuan....

Adakah ?
Mungkinkah?
Bisakah?
SUMBA AKAN MENJADI KORBAN BERIKUTNYA
SETELAH LAPINDO...?

(Terinspirasi...dari atas pesawat ketika mau mendarat disurabaya...hanya lumpur hitam yang membuat mata saya menangis)

Read more »

SUMBA

karya Andreas Dunga

Hai umbu, rambu, ama dan ina
Mari kita bercerita
Tentang tanah kita
Yang harumnya sampai ke negeri jiran dan arab
Karena cendana, yang kini semakin langka

Hai umbu,rambu,ama dan ina
Mari kita bercerita
Tentang rankong dan kakatua yang telah pergi
Karena rumahnya diobrak-abrik
Oleh mereka yang ingin kaya dari emas

Kita bercerita tentang kali payeti dan mata iyang tempat kita berenang
Sekarang airnya sebatas mata kaki

Kita bercerita tentang burung nuri
Saat musim mangga menutup langit atap rumah kita
Juga tentang hutan dan terumbu karang
Yang habis dirusak, dibom oleh tangan-tangan jahil
Tentang injiwatu,kunjur,manyela
Menjadi tiang-tiang rumah yang telah ditinggal pergi

Hai umbu, rambu, ama dan ina
Kita bercerita tentang sungai-sungai
Yang menjadi saksi seribu cerita cinta kita
Kini tak ada lagi air mengalir
kerbau yang tak ada lagi kubangan
dan...
Kita bercerita tentang anak-anak kita yang lupa bahasa ibunya

Kumpulan puisi “dongeng tanah merapu” wgp 1998

Read more »

UNTUK ANAKKU

karya Andreas Dunga

Kuceritakan padamu
Tentang masah kecil ayahmu
Yang setiap pagi meneruni bukit demi bukit
Untuk mencari ilmu
Tak peduli kaki melepuh
oleh karang-karang di jalan setapak menuju sekolah

tak ada seragam,tas,juga sepatu
tak ada uang atau roti dan biscuit menjadi bekal
yang ada hanya kaparak,manggulu
yang dititip nenekmu disaku celana ayahmu
sarapan pagi hanya ubi rebus dan segelas air putih
sepulang sekolah tak ada jemputan

meski terik siang membakar tubuh
ayahmu tetap melangkah
karena di rumah tugas menanti
mencari kayu bakar disisi hutan dibalik bukit
juga beri minum kerbau dan kuda yang menjadi harta kakekmu
saat malam tiba tak ada listrik
hanya lampu teplok yang menemani belajar ayahmu

anakku jika aku boleh pesan
cari dan kejarlah ilmu semampumu
karena tak ada harta
yang kakek dan ayahmu wariskan

kumpulan puisi “dongeng tanah marapu” wgp 1999

Read more »

Selasa, 17 Mei 2011

Sajak nestapa apu

 karya  Umbu Spiderno



Apu kini sendiri, terjebak dalam istana alang alang
Hanya berteman dengan rindu renta pada umbu tua  di negeri sabang

Kala fajar terpancar melewati alang alang jarang
 Apu merangkai jejak menuju kubur batu purba di dekat menara
Lengan berayun menyapu lumut zaman
Terkuak ukiran umbu dan apu di bawah arca ratu dan raja

Saat mentari di tengah hari
Telapak telapak keriput menyusuri lembah ilalang
Sekilas mengingat jejak lalu kala umbu dan rambu muda
Menulis cinta lugu di antara karang dan ilalang

Ah… umbu tua
Apu semakin nestapa bila langit memerah
Mata  hanya menyapa cakrawala perbukitan jauh
Tanpa menyeka tetesan pilu menatap ilusi
Berharap ada siluet umbu tua tiba walau hanya sekejap

Malam akhirnya runtuh kelu
Menyelimuti kulit tua yang menanti semenjak muda
Penuh harap pada umbu, kembali membawa janji tentang  cinta sempurna tanpa ratap…


Depan kampus warmadewa, 18,mei,2011

* apu ; nenek / panggilan khas untuk wanita sumba yang sudah tua

Read more »

AKU MAU IKUT



karya Andreas Dunga


Aku mau ikut
Bersama kita robohkan kekuatan ini
Dari setan ketamakan yang berdasi
Dari pagi hingga malam mereka mengobral janji manis
Diatas kemewahan hasil rampok harta kita
Mereka hidup diatas kebinasaan kita yang mereka cipta

Aku mau ikut
Membunuh mereka yang berlagak adil
Yang menjual keadilan dengan nilai rupiah
Yang dibeli oleh tikus berdasi
Yang tidak tersisa bagi si miskin papa

Mereka yang didalam ruang ber-ac
Menyusun permufakatan jahat
Terhadap korban lapindo,Freeport
Juga gayus,century dan rekening gendut tikus-tikus gendut berdasi
Mereka berkompromi dengan si kaya
Tapi tidak untuk si miskin
Mereka kompromi hanya untuk lembaran lembaran kertas bernama rupiah

Wgp mei 2011
(SELAMAT BERJUANG UTK ADIK2 MAHASISWA DR SUMBA YG HARI INI 18/5 ADA DEMO TOLAK TAMBANG DI KUPANG)

Read more »

KAMPUNGKU II

karya Andreas Dunga


pagi itu ada hujan
baju putih dan rok merah,berjalan pelan anak perempuan kecil
dengan kaki telanjang dan selembar daun pisang menutupi kepala
meski percik air membasahi sedikitr baju dan roknya yang sudah usang
ia tetap melangkah

plastik kumal melindungi buku dan peralatan tulisnya
yang dijepit dikateak kirinya
langkahnya sedikit tertatih melewati genangan air
“ups” sesekali ia melompat menghindari tanah becek
Matanya tetap waspada mencari pijakan tanah yang aman

Anak perempuan kecil itu mempercepat langkah
Mengejar waktu
Memburu ilmu
Demi impian hari esok

Elopada 1993

Read more »

Senin, 16 Mei 2011

Rambu

karya Imelda Hebi

Rambu,
ini sajak dari umbu yg dititipkannya padaku tadi malam
Sebuah untaian simphoni sederhana
Tentang gejolak alam yg sudah purbakala

Rambu,
Dia juga bercerita betapa indah dirimu
Dan betapa ingin ia menggenggam jemarimu
Dalam lanskap senja yg merah mempesona

Rambu,
lagu senja hampir habis
Maukah kau membisikkan kepadaku
Rinai indah yg menghiasi hatimu
Agak walau tak berbalas pantun
Umbu pun mengerti bahwa cinta memang tlah menjadi milik kalian

16 mei 2011
utk kriting, penjahat, mnopq dan apapun namamu.

Read more »

ELEGY

karya aniez beleko

Di penghujung pagi
Aku masih tetap
Tak bisa katupkan mataku

Bayangan itu
Kembali menyeruak
Menggores kembali
Kenangan lama
Saat masih disini

Aku,
Kau,
Yang dulu ada
Kini tinggal sepi
Tak berujung

Rasa ini
Kian remuk redam
Nada kekuatan
Tak lagi terdengar : Hampa !!

Read more »

HANYA KAU

karya aniez beleko

_________Kepada Kristus

Jangan biarkan
Langkah ini
Pergi
Jangan biarkan
Langkah ini
Sendiri
Jangan lepas aku
Dari dekapMu
Jangan tuli telingaMu
Mendengarku
Lihat aku
Sebatang kara
Dengar aku
Merintih
Cintai aku
Rangkul aku
Dalam sayapMu
Jadikan aku milikMu
----Karna hanya kau yang kumiliki.

Read more »

AKU

karya Andreas Dunga


Aku adalah binatang manusia
Yang mampu taklukkan liarnya alam
Sekali marah amuk membara
Menghempas jiwa kelembah jurang

Aku adalah binatang manusia
Yang rakus kuasa dan daging
Jiwa penuh amarah dan dendam`
Tak peduli sejuta soal menghadang

Aku adalah binatang manusia
Yang memakai naluri tampa logika
Wilayahku adalah kekuasaanku
Jangalah kau mengusik
Karena aku akan menghadang dan menerjang

Ketika birahiku memuncak
Janganlah mendekat hai kau perempuan

Waingapu 16 mei 2011

Read more »

BEBAS MENILAI

 karya Andreas Dunga



Ini adalah negara
Yang katanya negara hukum
Yang katanya juga menjujung tinggi kemanusiaan yang berkeadilan
Yang menjujung tinggi etika,moral dan adat ketimuran
Yang menjadikan gotong royong sebagai slogan
Yang menjadikan bhineka sebagai pameran
Yang menjadikan kebijaksanaan sebuah sebuah janji
Yang menjadikan kesejahteraan sebagai pemanis bibir
Yang membuat rakyat menjadi nina bobo


Ini adalah negara pancasila
Yang menjadikan siapapun pemimpin adalah hak
Yang ada cuma satu resiko “mau dikritisi”
Yang dengar merah telinga
Yang lihat,menahan nafas
Yang korban menjadi saksi bisu

Dengar atau tidak
Peka atau tidak
Cuma masalah rasa
Selebihnya...
Buatlah perjanjian dengan Tuhan
Dengan manusia atau dengan manusia dan Lucifer.

Wgp mei 2011.

Read more »

Minggu, 15 Mei 2011

Tanah Marapu

karya Imelda Hebi




  
Malam-malam di rumah kita berteman remang pelita
sementara langit pesta cahaya
Lalu kau dengar desik alang pada batas atap
Binatang malam jadi musik kita sebelum tidur
Smua gemerisik ini kan mendamaikanmu dengan dunia
Bahwa besok pagi kebun kita kan berbuah
Karena tanah marapu adalah surga kita
Setiap mata air yg memancar adalah berkat
Ringkik hewan adalah desah kita
Dan anak-anak kita adalah matahari

15 mei 2011
teringat parona, kenangan masa kecil

Read more »

PUISI MATEMATIKA

karya aniez beleko


*Kepada para pembangun insan cendekia


Saat peluang kejadian
Sudah di ambang batas
Kau s'lalu mendorongku
Agar jadi sampel
Dalam populasi

Kau s'lalu berdo'a
Dengan khusyuk
Do'akan masa depanku
Agar terhindar dari
Kejadian invers
Meski kejadian saling lepas
Silih berganti

Kau mengajariku
Cara berlogika matematika
Berkombinasi tanpa harus permutasi
Berfungsi komposisi
Untuk memiliki operasi fungsi

Guruku, ma'afkan aku
Atas sikapku
Eleminasikan aku
Dari salahku
Substitusikan amarahmu
Dengan cintamu
Agar aku bisa
Melangkah pasti
Dan menepi
Ke tepi atas yg bahagia..

Read more »

WANITA PENJAJA SEKS

karya aniez beleko



Dentuman musik
Berbunyi keras
Semua hanyut malam itu
Kelap - kelip lampu
Kupandang s'perti kunang - kunang
Hampir tak kasat mata
Tegukan demi tegukan
Telah buatku
Tak sadarkan diri

Samar - samarku
Masih bisa kulihat
Penari - penari wanita
Tuna busana,
Wanita - wanita penjaja seks
Berkeliaran,
Menggoda,
Merayu,
Menjajakan dirinya

Di tangannya
Ada segelinting maryuana
Hiasa tangan nakalnya

Wanita ini sungguh menarik, kagumku
Bangkitkan hasrat kelelakian
Bangkitkan gairah birahi

Ah, seharusnya mereka jadi model, pikirku

Pada nada ketuhanan
Aku masih berdo'a
Dengan asa
Semoga Tuhan
Mengampuni mereka.

Read more »

PRANGGANG

karya Andreas Dunga







Mentari menampakkan sinar
Duduk berbaris perempuan tua

Beralas selembar tikar
Dengan kaki telanjang menjajakan pinang dan siri

Sesekali terlihat senyum menawan
Cekikan canda dan tawa
Dengan barisan gigi hitam, bibir merah pinang dan siri

Meski diterpa angin dan debu
Terpanggang dari panasnya mentari
Perempuan tua itu tetap bertahan

Disampingnya duduk bocah lelaki
Dengan ingus meleleh dan luka menganga dikaki
Setia menemani perempuan tua itu

Hilir mudik oranng tak jua buat mereka beranjak
Menyandarkan harapan pada sekumpul pinang dan seikat siri
Untuk meretas hidup akan hari esok

Pranggang…pranggang…pranggang
Teriak seorang kondektur truk

juni 1984

Read more »

DOA

karya Andreas Dunga




Bersiap…
Bersiap aku melawan napsu ini
Coba menghempaskan aku
Kedalam jurang dosa
Memberi aku segala kenikmatan

Masuk dalam impian impian semu
Yang tercipta oleh kekuatan napsu
Melahirkan gairah ke seluruh tubuh

Aku ditantang kesenangan
Yang ingin membawaku ke sejuta kenikmatan

Bersiap…
Bersiap aku melawan
Dengan segenap jiwa yang separuh hilang

Dan.....

Dengan kesadaran yang tinggal selangkah pergi

kumpulan DOA. yogya 1996

Read more »

RINDU DI TANAH SUMBA

karya Rudi Samapati



* Kubur megalitikum membujur kaku tanpa senyum....

Mengingat padang savana hening tak berpenghuni....
Sapi dan kuda enggan berlari mengejar gembala yang telah lama pergi.....
Angin pun tak lagi pernah semilir membawa berita untuk rumput tentang akan kah ada hujan esok pagi....

* Kubur megalitikum tegak dalam doyong....

Melihat anak negeri yang masih belum berhenti meneguk sopi di pagi hari...
Yang bersekolah setiap hari tapi tak pernah hapal akan kali-kali
Yang bekerja jadi pegawai negeri tapi tak punya hati untuk membangun negeri...


* Kubur megalitikum dingin dalam sepi....

Menyesali diri mengapa anak-cucu seperti ini...
Yang pergi tak pernah benar-benar kembali.....
Yang tinggal tak hendak mengasah diri untuk menjaga negeri.....


* Kubur megalitikum tak hendak berdebu dalam uzur....

Hendak bangkit meskipun tanpa daging dan belulang...
Hendak bersumpah meskipun dalam parau....
Hendak melecuti keturunan meskipun tanpa biru membilur....


* Kubur megalitikum berkehendak dalam jiwa.....

Ana-cucu janganlah hanya membuang kata.....
Yang pintar berkarya lah dari pada hanya banyak bicara....
Yang bodoh belajar lah agar tak lama membawa nestapa....

* Kubur megalitikum bersujud dalam diri......

Menjadi saksi atas ke-esa-an Ilahi.....
Bermohon untuk bisa dilahirkan kembali....
Membangun nusa di tanah yang berpati.....

(Kelana Dunia, 14 Mei 2011)
von Kelana Dunia, Samstag, 14. Mai 2011 um 18:23

Read more »

DO'A (Didengar Oleh Allah)

karya aniez beleko



Ya, Tuhan..
Terima kasih atas kemurahanMu
Engkau masih beri
kami nafas kehidupan
Jelajahi hidup ini
Mencari makna dari hidup ini
setiapnya adalah sebuah perjuangan..

Terkhususnya pula
Kau t'lah jaga kami
Dari malam hingga pagi ini

Tak lupa juga
Kami do'akan aktivitas kami pagi ini
Kiranya yang berkenan
Engkau berkati
Dan yang tak berkenan
Layaknya Kau ampuni

Tuhan,
HambaMu tahu,
Kami hanyalah makhluk
Yang mudah berkubang
Pada lumpur kebodohan
Yang mudah tertusuk
Akan duri kemunafikan

Ampuni kami,
Tetaplah Kau naungi kami
Dalam kepakan sayap putihMu
Karena tanpaMu
kami hanyalah setetes embun
Yang tak berarti di mataMu

Ini kami,
Ini do'a kami
Do'a tulus
Dari penyeruMu
UntukMu yang maha bahari
Alleluya!
Amien...

Read more »

Sabtu, 14 Mei 2011

PEREMPUAN MALAM

karya Andreas Dunga


Dandanan menor dan norak
Melintas diatas trotoar

Perempatan jalan jadi tongkrongan

Dibawah cahaya remang kota
Mengumbar senyum ,Menggantung harapan pada birahi lelaki

Tubuhnya adalah seonggok daging
Yang ternilai dengan kenikmatan birahi

Penjaja tubuh yang punya asa
Setia dalam remangnya malam
Berharap uang dari kenikmatan shyawat

Suara nakal menggoda, menyapa
Pada setiap lelaki yang melintasi ruas jalan itu
Pakaian bikini membalut ditubuh
Dengan belahan dada terbuka
Memancing mata memandang
Dan senyum menggoda pun tersungging

Mari mas... mari om... sapa perempuan itu
Atas nama birahi lelaki itu memilikinya

Dari kumpulan puisi kupu2 malam. Yogya 1994

Read more »

SENJA DI UJUNG HORIZON

karya aniez beleko


Di ujung horizon..
Senja itu terbakar merah..
Makin terbenam...
Namun, hangat..
Kilaunya membias tentram..

Ku tatap kedua bola matanya..
Yang kini sayup..
Tatapnya sarat akan
Gambaran hidup sejati..

Mungkin tak sehangat ia saat terbit,,
Tak seindah saat bersinar..
Bersama nada alam di ufuk timur..

Namun, cintanya tak pernah lekang oleh waktu..
Cintanya tak pernah berkesudahan..
Cintanya tak pernah mengharapkan..

Perlahan ku dekati tubuh rapuh itu,,
ku rangkul ia..
ku gapai erat jemarinya..
Yang kini gemetar..
Gurat wajahnya semburkan kerasnya hidup..
Sorot matanya begitu dalam,,
Paparkan arti cinta sejati..
Yang tak bisa dijelaskan..
Lewat kata-kata puitis..

Senja itu tak lagi ada..
Ia terbenam dalam dekap hangat sang dewi..
Ia telah pergi bersama
Iringan malaikat suci..
Hangatnya masih
membekas,,
Membakar,,
Kubiarkan membara,,

Dan hanya satu :
Cintanya tetap abadi,,

Read more »

Kampung ku



 Bunyi jantan berkokok
Di selingi kicauan burung

Merapat aku ke tungku dapur
Menghangatkan jemariku dekat tungku

Sesekali terdengar desiran angin
Yang menerpa pepohonan diluar sana
Menembus celah-celah dinding
Membuat aku gemetaran

Kugenggam segelas teh panas
Memberiku sedikit kehangatan
Dingin belum juga beranjak
Uap menyumbul dari mulutku

Terima kasih nenek
Untuk segelas teh dan ubi bakarnya

Elopada juni 1984

Read more »

Jumat, 13 Mei 2011

BALADA PEJABAT DAN PENJAHA

karya Dävě Ĥært


 Nasibku memang bukan nasibmu
Engkau berdasi aku berlapang dada
Engkau bersepatu aku bertelanjang kaki

Aku memang penjahat......dan
Kmu adalah pejabat
Aku mengambil darimu, karna kamu berlebih.....tetapi,
Kamu mengambil kekuranganku....

Read more »

Kamis, 12 Mei 2011

Memori 98

karya  Umbu Spiderno





Kami datang beramai ramai
Membawa pena dan damai
Berharap keadilan disemai

Berderap bergerak kaki di jalanan
Menuju alun alun kota penindasan
Berteriak “hentikan kekerasan”
Bernyanyi “hentikan penjajahan”

Di persimpangan jalan soekarno
Seragam hijau berdiri laksana durno

AYO SATU LANGKAH UNTUK REFORMASI
Ayo rapatkan barisan bentuk formasi
Ayo jatuhkan aparat berdasi
Ayo usir pejabat korupsi
……..
Tiba tiba suasana hening
Semua tak bergeming
Peluru peluru berdesing
Tapi tak ada bergeming

Dor..dorr..dorrr

Letusan api memecah sepi
Peluru mengincar kepala rapi
Seketika nyawa nyawa bertepi

Satu satu rubuh
Darah tersiram patuh
Tubuh tubuh muda jatuh

Mati tanpa peti
Di jagal para dajjal


SC GMKI Cab. Denpasar, 12,mei,2011

Read more »

"KRISIS YANG ABADI"


Kami...
bosan akan kebohongan yang bersemi
muak akan kemunafikan yang meraja

Kebisuan menghampiri nurani, berhembus diam seribu makna.

Kalian...
tak lagi cukup untuk diandalkan
tak lagi pantas untuk dibanggakan

Yang keluar hanya kentuk, itu yang sering kami dendangkan.

Kami...
kehilangan harapan akan kejayaan
takut memiliki sebuah mimpi

Karena kesejahteraan hanya ilusi, haram untuk diharapkan.

Kalian...
dibayar bukan untuk mengeluarkan kentut
dipakai bukan untuk hidup mewah

Dana itu harus dipakai untuk kami, yang bila tanpa dana itu tidak bisa cekke.

Kami...
hidup dalam badai kegelisahan
sebuah tanya terpaksa dimuntahkan

Jika badai pasti berlalu, kapan badai akan berlalu ?

(Aristho Umbu Sabaora Jr., mengenang 12 Mei 1998)

Read more »

Rabu, 11 Mei 2011

Bapak jangan tuli!! Buka mata!!!!

karya  Umbu Spiderno
 

Tambang mengambang
Karrna asing merambang tanah mahaparang

Kami garang
Kami berang
Dewa marapu mengerang

Bapak !!!!!!!
Kami akan membakar hingga ke akar

Bapak!!!!!!
Kami akan membunuh ampuh hingga rubuh

Bapak!!!!!
Jangan tuli!!!!
Seakan tak punya nyali
Apakah kau sudah dibeli??!!!

Bapak jangan buta!!!
Ayo buka mata!!!

Kamar laba laba putih,11,mei,2011
®TOLAK TAMBANG SUMBA

Read more »

Sajak padang rumput

karya Imelda Hebi

Pagi yg kelabu
waktu kau datang
dan menyapaku dalam suasana lengang
kadang kita mesti tak bersuara
menyesap keheningan yg nikmat
bercinta dengan rembulan setengah telanjang
lalu saat tiba waktunya jangan kau tanyakan lagi
apa yg menjadi bagian dari malam-malamku...

Mana mungkin gerimis bisa membasahi hatimu
sedang gelora kita hampir padam
Lolongan anjing hanya membuat kita menggigil
dan setelah itu kita saling melupakan tragedi

11 mei.
My x, the troublemaker

Read more »

Bupati mangkat

karya  Umbu Spiderno

Ramai ramai kamboja disemai
Dirangkai dalam bangkai
Kala bapak menjala bala
Pada rakyat dengan bual hikayat

Akan tiba tanpa iba
Berangkat tanpa pangkat dan mangkat!!!
Menuju neraka pekat
Dan darahmu diramu menjadi jamu iblis

Kami mengirim sumpah serapah
Umpat tak henti sempat
Melihat mu mati pasti
Karna tambang mengambang
…..
Selamat jalan wahai jalang
Bangga surga menolakmu juga



Kamar laba laba betina,09,mei,2011

Read more »

'SUMBA DAHSYAT''


kemilau surya ufuk timur
hamparan sawah hijau bak pemadani
bumi sumba ku bak misteri
dalam kandung ada dahsyat

aliran air sungai bawa ku teduh
hening gembala meniup seruling
ada harap gersang berlalu
dahsyat sumba di turunkan berkah

dahsyat sumbaku
dahsyat bumi ku
terpatri dalam perut bumi sumba ku
segunung harta pemberian yang maha kuasa

jayalah sumba
jaga lah aura bumi mu
mas yg terkandung tunjukkan makmur
rubahlah laku tiadakan perang
karna dahsyat bumi sumbamu,bumiku,bumi kita...
terlihat dalam berkah nya

bersatulah.bersama bergandeng tangan
nyanyikan ''wuruwainya''
isi persaudaraan dalam damai
kita adalah satu dalam sumba 

Read more »

“kata rindu buat ibu”

karya  Umbu Spiderno

Kalut di ujung larut
Di negri sabang aku berkubang bimbang
.
Entah patah
Karna sakaw putaw
Entah muntah
Karna tugas tiada bergegas
.
Ibu..
Ibu..
Ibu..
Beri doamu
Kan kujamu
Kan ku ramu
Untuk rindu semu kelu
…..
Ibu…
Aku ingin pulang gemilang
Ibu..
Aku bukan anak hilang
.
.
.
Kamar laba laba putih,10, mei,2011

Read more »

Senin, 09 Mei 2011

Wahyu Aksara

karya  Umbu Spiderno

Aku merayu sekumpul tinta
Meretas di atas kertas rata
Membentuk aksara hati dan mata
Terkulai sejenak dalam belai kata

Kala renung menggunung
Wahyu rayu lengan berayun
Agar terlewati pagar sangar
Kemunafikan!!!!

Aku kini dalam kekinian
Dari lalu dan slalu
Merangkai aksara membara
Tentang asa dari rasa basah

Kamar laba laba putih,08,mei,2011

Read more »

Tulisanku

karya Rambu Bangi Lokat
Hanya sepenggal memori
Dibawah mega hitam pekat
Membawa nuansa kering
Menangis ingin memeluk bumi.....

Dari balai-balai bambu
Melayangkan pandangan
Menembus ckrawala muram
Melangkah ...telusuri bukit seribu...

Tak mengerti...
Ini tulisan nakal dari seorang perempuan?
Yang terlahir dari kertak-kertak sembilu
Berlari mengejar mentari pagi....

Bila malam itu pekat
Tak cukup menanti pagi
Dan kau,kamu,aku dan mereka tau....
Terang itu mulai mendekat.....

Read more »

nafsu ku pada sumba

karya  Umbu Spiderno

Aku sangat mencintai kekeringanmu
Ingin memeluk setiap ketandusanmu
bercinta dengan karang kokohmu
dan mencium bibir pantaimu

lekuk tubuh sandlewoodmu mempesonaku
membuatku slalu berhayal
beronani dengan kenagan masa kecil
menyemburkan sperma yang penuh nafsu tentang kelaparanmu

terimalah cintaku
peluklah aku dalam gelombang perbukitanmu
laksana payudara aphrodite
yang slalu telanjang tanpa hutan

aku sangat mencintaimu
bernafsu bila memikirkanmu
dan berhasrat bercinta denganmu
lepaskanlah seluruh baju mu
biar terlihat keaslian tubuhmu yang penuh borok
dan kau akan tau sebesar apa aku mencintaimu



home swit home, 12 nonember 2009

Read more »

Kamis, 05 Mei 2011

Anak jalang

karya  Umbu Spiderno

Aku sedang jalan, menemukan mereka hidup jalang
Anak anak kecil yang menemukan tawa di bawah kolong jembatan
Menemukan cinta di lampu merah
Menemukan sayang di pinggiran sungai

Apa itu gedung sekolah?
Apa itu rumah mungil tepi pantai?
Mereka hanya tau tentang sebukus nasi berharga lima ribu
Mereka hanya tau gitar bolong titipan preman

Pagi mereka mandi di sungai yang penuh taik tetangganya
Yang sakit perut dari semalam
Memakai baju sisa lebaran 4 taon lalu
Menyiapkan senjata berupa topi usang…..
Berbekal suara yang parau dan cempreng

Mereka di bis kota
Mereka di pasar
Mereka di kolong jembatan
Mereka di terminal

Mereka tidak ada di mall
Mereka tidak ada di swalayan
Mereka tak ada di perumahan
Mereka tak ada di apartemen apalagi hotel berbintang lima

Malam larut, mata terasa hampir layu
Bermodal lima ribu
Mencari psk seharga itu
Biasanya yang berumur 40an ke atas
Sejenak mengeluarkan sperma….
Biar tersenyum dan nyenyak
Hati puas sudah

Kamar laba laba putih,06,mei, 2011

Read more »

GEJOLAK RAKYAT KECIL

karya aniez beleko

Wahai para aparat bangsa
Babat saja para keparat bangsat
Yang sudah membuat kami jadi melarat
Pancung saja para pejabat laknat
Karena mereka tak'kan pernah taubat
Mereka itu manusia bejat
Mereka itu cacat
Jangan takut dipecat
Jika dianggap pengkhianat
Jangan takut melangkah
Jika dianggap salah

Jika perlu biar kami gorok
Mereka dengan golok
Mereka hanya mengorok..
Mereka itu seperti orok
Bukankah sedang mengolok?
Sungguh goblok
Sungguh bobrok
Sungguh menyakitkan bak luka borok

Kami terpaksa mengalah
Karena kami hanya mampu berkata, "ya, tak apalah"
Tapi, kami tak'kan pernah kalah
Kami tak'kan menyerah
Walau gerah
Walau lelah
Kami tak'kan pernah pasrah
Meski kami selalu resah
Meski kami selalu gelisah

Kami adalah musafir
Merindu oase di tengah padang kafir

Ini semua demi keadilan 'Tuan dan Puan'
Demi keadilan yg tak pernah
Kami dapat dari Pengadilan
Demi harga sebuah keagungan yg tak pernah
Kami dapat dari Mahkamah Agung

Orang - orang berduit
Tinggal peluit
Belokkan kebenaran dg duit

Kepada kami rakyat kecil
Janganlah pelit
Bagi kami itu sulit
Kami sungguh terlilit
Beri kami sedikit
Walau secuil
Kami sudah bosan terus mencungkil
Kami terkucil
Apakah kami harus bugil
Tuk tunjukkan tak ada basil?

Jelaskan kepada kami
Mengapa keadilan sepertinya
Lebih sulit dicari
Daripada mencari jarum
Dalam tumpukan sekam?

Haruskah kami juga beruang?
Sementara kami tak diberi ruang

Jangan tanya berapa deretan nol
Yang akan kami pakai tuk menyuap
Periuk di tungku kami saja tak beruap
Apalagi panci nasi yang sudah lama tak berasap.

(KUPANG#at my dorm)

Read more »

KISAH DALAM NEG'RI

karya aniez beleko

Memalukan !
Anak neg'ri
Perkosa ibunya sendiri..

Durhaka !
Anak neg'ri
Khianati bumi persada..
Tempatnya berpijak..

Menjijikkan !
Anak neg'ri
Jadi manusia lumpur
Jadi hamba uang

Lucu!
Eksekutif berlomba
Panjat pinang.

Read more »

Aku mau sekolah


Hari ini aku di belikan sepatu baru
Sebab besok aku akan masuk sekolah kata ayah
Lalu aku bertanya,
apakah sekolah itu?
Tempat mencari ilmu jawab ayah.
Di sana ada surga, lanjutnya

Di sana ada harta tak ternilai
Setelah di sana kau bisa menjadi raja
Kau bisa merajut dunia seperti ingin mu.
Aku tak begitu mengerti kata ayah
tapi aku menyukai sekolah.
Aku mau bersekolah..

3 mei,
Utk meli, mitchell dan phia.love u,

Read more »

-

karya Audie Axl

tuliskan sesuatu...

kataMu kataKu menyentuh hatiMu
KataKU kataMu Lebay
kata-kataMu seperti bunyi Katak di malam hari

MERDUNYA
NYARINGNYA
GURIHNYA

ingin Kutelan

setiap kata yang keluar
dari hatiMu

apa daya omnivora tak bisa menelan kata-kata.

Read more »

Senin, 02 Mei 2011

Anak anak karang

karya  Umbu Spiderno

inspirasi; salah satu sd paralel di sumba

Pagi datang tersendat di balik bukit
Mata manusia memandang anak anak karang
Berbondong menuju gubuk sakit
Mencari ilmu jarang

Tanpa alas kaki
Beradu dengan bumi terjal
Dengan tapak tapak sakti
Mengejar mimpi di bawah awan

Berbaju lapuk
Semangat tiada runtuh rapuh
Tetap nyala di semai angin ilalang
Impian membelai menjelang

Selembar raffia dan kantong hitam
Berisi senjata bergambar garuda
Mengelayut mesra bahu kekar
Bekas pembaringan kayu bakar

Kala jejak berakhir
Berhadap hadap pada gubuk
Di tengah padang sunyi
Beralas debu
Beratap helai alang
Berdinding gedek bolong anyam



kamar laba laba putih, 02,mei,2011
(hardiknas)

Read more »

JERITAN GURU


Tinta kehidupan telah kering
pena kemanusiaan telah patah
kertas-kertas solidaritas telah sobek
papan-papan penampung embaran telah pudar

himpitan hdp selalu mendera
jeritan hati memendam kegelisahan
hdp penuh kegalauan
kegamangan datang menerkam

apa makna pahlawan tanpa nama?
apa makna pahlawan tanpa jasa?
mgp posisi kami sll mengambang
mgp kerja kami dihempaskan ditempat hampa?

Wahai murid-muridku trcinta
Wahai bekas muridku trcinta
raihlah prestasi dan kariermu
doa kami menyertai kalian semua

kami siap menerima hinaan dan celaan
kami siap menerima hujatan dan makian
kami siap hdp miskin dan menderita
kami siap melakukan apasj utk kalian semua

Mudah-mudahan bangsa ini sadar
tanpa guru, apajadinya Republik ini

Read more »

Marsinah….


Suaramu masih merdu
Terdegar dari kubur batu
Berteriak dengan suara Satu
“ayo lawan.. ayo lawan”

Marsinah….

Gadis kecil semampai
kini di bawah rampai
masih mengirim doa nyeri
tentang buruh yang mati ngeri

kamar laba laba putih, 02,mei,2011
(may day)

Read more »

Minggu, 01 Mei 2011

-


seandainya kamu dan bukan dia
mata terpejam menahan nanah kelabu
sadar ketika bening itu mengalir
hati bertapa tak pernah menjawab
angin telah membawa pergi asa itu
bertepi pada sudut keabadian semu
......

Read more »

jendela

karya: Umbu Spiderno dan Christian Dicky Senda

dalam angan serupa senja, aku menulis;
semoga bertemu di jendela, kala kita renta
saat mata kita samasama coklat pupus.
sudah semestinya itu terjadi.
jari jemari hati kita kembali melukis
lembaran silam yang paling manis,
tentang sebuah rumah mungil
dengan banyak jendela juga sebuah
cerobong asap di atapnya.
aneh, karena kita tak memilih
satu pun pintu untuknya.
karna kau dan aku tak butuh pintu.
hanya merindu jendela
yang aku bingkai dengan lafaz Tuhanku.
satusatunya yang menyerupai pintu hanyalah senyummu:
malaikat jatuh yg selalu ingin kubuka dengan kunci hatiku

Jogjakarta-Denpasar, 29 April 2011

Read more »